Jawaban:

Perbedaan dalam pola perubahan musim di berbagai daerah di dunia terkait dengan beberapa faktor, termasuk lokasi geografis, posisi bumi terhadap matahari, dan karakteristik cuaca dan iklim di daerah tersebut.

Daerah di belahan bumi Utara dan Selatan mengalami perubahan musim karena kemiringan bumi pada sumbunya dan bagaimana itu mempengaruhi jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi di berbagai waktu tahun. Saat bumi condong ke arah matahari selama musim panas di satu belahan bumi, belahan bumi tersebut menerima sinar matahari yang lebih kuat dan panjang siang hari yang lebih lama, menghasilkan suhu yang lebih hangat dan cuaca yang lebih kering. Pada saat yang sama, belahan bumi lainnya mengalami musim dingin dengan sinar matahari yang lemah dan suhu yang lebih dingin.

Di daerah sekitar khatulistiwa seperti Indonesia, posisi geografisnya berada di zona ekuator. Hal ini menyebabkan Indonesia mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia hanya mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, karena perubahan musimnya lebih dipengaruhi oleh pergerakan massa udara dan sistem cuaca di sekitar wilayah tersebut. Selama musim hujan, angin muson membawa udara lembab dari Samudera Pasifik dan menimbulkan curah hujan yang tinggi di wilayah Indonesia, sedangkan selama musim kemarau, angin muson bergeser ke belahan bumi bagian utara sehingga wilayah Indonesia cenderung lebih kering.

Secara keseluruhan, perbedaan dalam perubahan musim di berbagai daerah di dunia dipengaruhi oleh faktor geografis dan meteorologis yang kompleks, dan Indonesia hanya mengalami dua musim karena posisi geografisnya yang berada di sekitar khatulistiwa dan pengaruh sistem cuaca di sekitar wilayah tersebut.