Perubahan tata nilai dan sikap adalah fenomena yang umum terjadi selama era modernisasi. Modernisasi merujuk pada proses transformasi sosial, ekonomi, dan politik yang mengarah pada munculnya masyarakat modern yang lebih maju secara teknologi, rasional, dan terhubung secara global. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai perubahan tata nilai dan sikap yang terjadi selama era modernisasi:

1. Individualisme: Dalam masyarakat tradisional, nilai-nilai yang menekankan solidaritas kelompok dan peran kolektif sering mendominasi. Namun, dengan modernisasi, ada kecenderungan menuju individualisme yang lebih besar. Orang-orang mulai lebih memprioritaskan kebutuhan, hak, dan kebebasan individu mereka. Nilai-nilai seperti otonomi pribadi, kebebasan berekspresi, dan pencapaian pribadi menjadi lebih penting.

2. Rasionalitas: Modernisasi seringkali dikaitkan dengan pengembangan rasionalitas dan pemikiran ilmiah. Tradisi dan kepercayaan yang tidak berdasar pada bukti empiris dapat tergantikan oleh penelitian, logika, dan pendekatan berbasis fakta dalam mengambil keputusan. Ini dapat berdampak pada perubahan sikap terhadap agama, mitos, dan kepercayaan spiritual yang lebih berfokus pada pengalaman pribadi dan pengetahuan objektif.

3. Mobilitas sosial: Modernisasi sering membuka peluang mobilitas sosial yang lebih besar. Melalui akses terhadap pendidikan, teknologi, dan lapangan pekerjaan yang lebih luas, orang-orang memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi mereka. Perubahan ini dapat mengubah sikap terhadap sistem kasta atau struktur kelas yang kaku, dan mendorong sikap yang lebih progresif dan aspirasional.

4. Pembebasan perempuan: Modernisasi telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan pembebasan perempuan. Dalam masyarakat tradisional, perempuan sering mengalami pembatasan dalam hal pendidikan, hak politik, dan akses ke lapangan kerja. Namun, modernisasi telah membawa perubahan dengan memperluas kesempatan bagi perempuan, meningkatkan partisipasi mereka di berbagai bidang, dan menggoyahkan norma-norma patriarki yang ada.

5. Pluralisme budaya: Era modernisasi seringkali dicirikan oleh interaksi budaya yang lebih intens dan globalisasi. Orang-orang lebih sering terhubung melalui teknologi informasi dan perjalanan yang lebih mudah, yang menghasilkan pertukaran ide, nilai, dan praktik budaya yang lebih luas. Pluralisme budaya semakin berkembang, dan sikap masyarakat terhadap perbedaan budaya dapat berubah dari isolasionisme atau xenophobia menjadi lebih inklusif dan toleran.

Perubahan tata nilai dan sikap yang terjadi selama era modernisasi adalah proses yang kompleks dan bervariasi di berbagai konteks. Sementara beberapa orang merespons dengan antusiasme

Bila membantu, bisa bantu follow?