Pengetahuan dan kebiasaan perilaku masyarakat Sulawesi Selatan dalam mengenal alam semesta meliputi beberapa aspek, di antaranya:

1. Sistem Tata Surya

Masyarakat Sulawesi Selatan memiliki pengetahuan tentang tata surya dan planet-planet yang mengelilingi matahari. Beberapa planet seperti Mars, Venus, dan Jupiter dapat dilihat dengan mata telanjang pada saat tertentu.

2. Observasi Bintang

Masyarakat Sulawesi Selatan memiliki kebiasaan untuk mengobservasi bintang-bintang di langit. Mereka memahami konstelasi bintang dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam menentukan arah dan waktu.

3. Pengetahuan tentang Gerhana Bulan dan Matahari

Masyarakat Sulawesi Selatan juga memiliki pengetahuan tentang gerhana bulan dan matahari. Mereka percaya bahwa gerhana tersebut adalah pertanda kejadian penting atau nasib buruk yang akan terjadi.

4. Persepsi Alam Semesta sebagai Makhluk Hidup

Beberapa suku di Sulawesi Selatan, seperti Bugis dan Toraja, percaya bahwa alam semesta memiliki jiwa atau makhluk hidup. Oleh karena itu, mereka memiliki kebiasaan untuk memberikan penghormatan dan berdoa kepada alam semesta.

5. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Masyarakat Sulawesi Selatan juga memanfaatkan sumber daya alam seperti hutan, laut, dan gunung untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun, mereka memiliki kebiasaan untuk menjaga keseimbangan alam dan mempertahankan ekosistem agar sumber daya alam tersebut tetap lestari.

6. Ritual-ritual terkait Alam Semesta

Masyarakat Sulawesi Selatan juga memiliki ritual-ritual yang berkaitan dengan alam semesta, seperti upacara adat dan syukuran panen. Dalam ritual tersebut, mereka memberikan penghormatan kepada alam semesta dan memohon agar kehidupan mereka selalu sejahtera.

Dari sini, dapat kita lihat bahwa masyarakat Sulawesi Selatan memiliki pengetahuan dan kebiasaan perilaku yang beragam dalam mengenal alam semesta. Mereka memandang alam semesta sebagai bagian dari makhluk hidup yang harus dijaga keselarasannya dengan manusia melalui kebiasaan dan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk melestarikan kearifan lokal ini agar tidak hilang ditelan arus modernisasi.