Ardi seorang wirausaha pemilik perusahaan lapis talas organik, selama 4

Berikut ini adalah pertanyaan dari ferdiantolie32 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Ardi seorang wirausaha pemilik perusahaan lapis talas organik, selama 4 tahun perusahaannya berdiri, tidak berkembang, cenderung berjalan di tempat. Tidak seperti Richard pemilik perusahaan garmen, selama 4 tahun menjalankan usaha. Usaha garmennya maju, produk garmennya diekspor ke negara tetangga, yang asalnya hanya memiliki 5 karyawan, kini Richard sudah memiliki 500 karyawan. Ardi pun menemui Richard, untuk belajar dari pengalaman Richard dalam mengelola perusahaan agar bisa berkembang. Berdasarkan konsultasi dengan Richard. Ardi pun jadi mengerti bahwa dalam mengelola perusahaan butuh strategi dan perencanaan. Ardi mulai melakukan analisa, perencanaan apa yang harus dilakukan untuk perusahaanya. Perencanaan yang baik harus mencakup berbagai seni/ variasi dalam perencanaan.Berdasarkan wacana konsultasi Ardi ke Richard:

a. Buatlah analisa poin jenis/variasi perencanaan apa yang biasa digunakan di perusahaan?

b. Berikan contoh penerapan poin-poin jenis/variasi perencanaan tersebut untuk perusahaan Ardi.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

a. Beberapa jenis/variasi perencanaan yang biasa digunakan dalam perusahaan antara lain:

Perencanaan strategis: merupakan perencanaan yang menentukan tujuan jangka panjang dan cara mencapainya. Contohnya, perusahaan A menetapkan tujuan untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam industri minyak goreng organik, dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut seperti meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan meningkatkan kualitas produk.

Perencanaan operasional: merupakan perencanaan yang menentukan cara-cara mengelola kegiatan operasional perusahaan setiap hari. Contohnya, perusahaan B menetapkan jadwal produksi, menentukan bahan baku yang dibutuhkan, dan menentukan proses produksi yang efisien.

Perencanaan pemasaran: merupakan perencanaan yang menentukan cara-cara memasarkan produk atau jasa perusahaan kepada konsumen. Contohnya, perusahaan C menetapkan target pasar, menentukan harga yang tepat, dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran.

b. Berikut adalah contoh penerapan poin-poin tersebut untuk perusahaan Ardi:

Perencanaan strategis: Ardi menetapkan tujuan untuk meningkatkan market share lapis talas organik di pasar nasional, dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut seperti meningkatkan kualitas produk, mengembangkan jaringan distribusi, dan meningkatkan kemitraan dengan toko-toko makanan organik.

Perencanaan operasional: Ardi menentukan jadwal produksi lapis talas, menentukan bahan baku yang dibutuhkan, dan mengembangkan proses produksi yang efisien untuk meningkatkan efektivitas operasional.

Perencanaan pemasaran: Ardi menetapkan target pasar lapis talas organik, menentukan harga yang tepat, dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan lapis talas organik.

a. Desain organisasi yang diterapkan oleh perusahaan B adalah desain organisasi formal.

b. Desain organisasi formal memiliki karakteristik sebagai berikut:

Job deskripsi yang jelas: Setiap posisi di perusahaan B memiliki job deskripsi yang menjelaskan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pekerja.

Tugas dan wewenang yang jelas: Setiap level dalam organisasi B memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas, sehingga tidak ada overlaps atau kekosongan tanggung jawab antar level.

SOP formal: Perusahaan B memiliki SOP formal yang menjelaskan cara-cara melaksanakan tugas, sehingga pekerja tahu dengan pasti apa yang harus dilakukan.

Aturan dalam melaksanakan tugas: Perusahaan B memiliki aturan yang jelas tentang cara melaksanakan tugas, sehingga pekerja tahu dengan pasti apa yang harus dilakukan.

Atasan menjaga jarak dengan bawahan: Atasan di perusahaan B menjaga jarak dengan bawahan, sehingga tidak ada hubungan yang terlalu dekat antara atasan dan bawahan.

Sisi positif dari desain organisasi formal adalah:

Mendorong tingkat keteraturan dan kedisiplinan yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan efektivitas operasional.

Memudahkan pengambilan keputusan, karena setiap level memiliki wewenang yang jelas.

Meningkatkan akuntabilitas, karena setiap pekerja memiliki tanggung jawab yang jelas.

Sisi negatif dari desain organisasi formal adalah:

Bisa mengurangi inisiatif dan kreativitas pekerja, karena pekerja harus mengikuti SOP dan aturan yang telah ditetapkan.

Bisa meningkatkan jarak antara atasan dan bawahan, sehingga bawahan merasa tidak terlibat dalam pengambilan keputusan.

Bisa meningkatkan birokrasi, karena adanya proses yang rumit dalam pengambilan keputusan.

c. Desain organisasi yang diterapkan oleh perusahaan C adalah desain organisasi informal.

d. Karakteristik desain organisasi informal adalah sebagai berikut:

Mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan kebijakan: Perusahaan C mendorong karyawan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan, sehingga karyawan merasa terlibat dan memiliki kontrol atas pekerjaan mereka.

Antara atasan dan bawahan tidak ada jarak: Atasan di perusahaan C tidak menjaga jarak dengan bawahan, sehingga terjadi interaksi yang lebih dekat antara atasan dan bawahan.

Bisa saling berdiskusi dalam membuat SOP dan pemecahan masalah: Perusahaan C memperbolehkan atasan dan bawahan untuk saling berdiskusi dalam membuat SOP dan mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi.

Sisi positif dari desain organisasi informal adalah:

Mendorong inisiatif dan kreativitas karyawan, karena karyawan merasa terlibat dalam pengambilan keputusan.

Meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan, sehingga memudahkan pemecahan masalah.

Meningkatkan loyalitas karyawan, karena karyawan merasa dihargai dan diakui oleh atasan.

Sisi negatif dari desain organisasi informal adalah:

Bisa menurunkan tingkat keteraturan dan kedisiplinan, karena tidak ada aturan yang jelas tentang cara melaksanakan tugas.

Bisa menurunkan akuntabilitas, karena tidak ada job deskripsi yang jelas tentang tanggung jawab setiap pekerja.

Bisa menurunkan efektivitas operasional, karena tidak ada SOP yang jelas tentang cara melaksanakan tugas.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ritmon1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 31 Mar 23