1. Bahan bakar fosil melepaskan emisi CO₂ yang akan menahan dan memerangkap panas di atmosfer Bumi. Panas yang terperangkap inilah menyebabkan kenaikan suhu Bumi dan terjadinya termasuk Global Warming.

2. Hutan berperan besar dalam menyerap karbondioksida yang menyebar di udara. Sehingga, kerusakan hutan, deforestasi, dan sejenisnya akan memicu peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (seperti CO2, gas metana, dll), yang kemudian naik ke atmosfer dan memerangkap panas dan mengakibatkan meningkatnya suhu Bumi secara global (Global Warming).

3. Gas metana adalah gas beracun yang memerangkap panas 86 kali lebih kuat dari karbondioksida(CO2). Emisi metana dari lahan pertanian seperti sawah ditentukan oleh beberapa faktor, seperti tipe tanah, pengelolaan air irigasi, suhu tanah, pemupukan, dan musim tanam. Metana di sawah juga dihasilkan oleh organisme mikroskopis yang bernapas dengan karbon dioksida. Zat tersebut memang meningkatkan produksi padi, namun semakin banyak CO2 yang dihasilkan, semakin banyak pula emisi metana.

4. Beberapa diantaranya yaitu membantu makhluk hidup bernapas (dengan mengeluarkan oksigen dan menyerap karbondioksida), meningkatkan kualitas udara, menjadi daerah resapan air jika terjadi hujan lebat yang memicu banjir, menjaga kesuburan tanah, serta mencegah erosi & tanah longsor.

5.Pupuk kimia yang digunakan dalam jangka panjang menyebabkan tanah kehilangan kesuburan alaminya, dan malah menjadi tandus. Penggunaan pupuk kimia dalam pertanian juga menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena pembuatannya menghasilkan emisi gas karbon dioksida (CO2). Pupuk kimia juga menggunakan nitrogen serta senyawa amonia.