Bagaimana kisah Abah Guru Sekumpul dengan seorang yang seperti pengemis

Berikut ini adalah pertanyaan dari Saefudin2020 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana kisah Abah Guru Sekumpul dengan seorang yang seperti pengemis datang ke majelis beliau​
Bagaimana kisah Abah Guru Sekumpul dengan seorang yang seperti pengemis datang ke majelis beliau​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

– Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul dikenal sebagai ulama yang memiliki ketajaman mata batin. Cerita tentang ketajaman mata batin beliau ini tersebar di mana-mana, baik lisan maupun tulisan.

Cerita ketajaman mata batin ulama karismatik tersebut di antaranya disaksikan banyak orang ketika beliau menggelar majelis dulu.

Salah satu murid Abah Guru Sekumpul, Ustadz Khairullah Zain bercerita, “Dahulu, ada seorang sayyid yang selalu menyembunyikan kesayyidannya. Alih-alih minta hormati karena nasabnya, ia malah tidak mau diketahui bernasab kepada Nabi SAW.”

Suatu ketika, sambung Guru Khairul –akrab beliau disapa- sayyid muda ini hadir di majelis pengajian Abah Guru. Abah Guru saat itu masih menggelar majelis di rumah beliau di Keraton.

Saat sayyid ini datang, jamaah yang hadir sudah banyak. Bagian dalam rumah Abah Guru sudah penuh. Sayyid ini kemudian duduk di teras dan berbaur dengan jamaah lainnya.

Tiba-tiba, Abah Guru berdiri dan mendatanginya.

“Sayyid, sampeyan masuk ke dalam,” kata Abah Guru.

Sayyid ini kaget, namun dengan cepat ia menyadari keadaan dan berusaha mengelak.

Abah Guru Sekumpul tersenyum.

“Kamu tidak bisa sembunyi dari aku. Datukmu sendiri, Rasulullah yang mengabarkan kepadaku kalau kamu cucunya,” jawab Abah Guru Sekumpul.

“Akhirnya, dzuriat Rasulullah yang selalu menyembunyikan nasabnya ini tidak bisa lagi mengelak dari Abah Guru Sekumpul. Rahasianya bocor. Dibocorkan oleh datuknya sendiri yang mengakui bahwa ia adalah cucunya,” kata Guru Khairul.

“Abah Guru Sekumpul mengenali sayyid ini bukan dari catatan nasabnya, tapi dengan mukasyafah, berinteraksi langsung dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa aalih wa sallam, datuknya,” tutup Alumni Ma’had Aly Darussalam Martapura tersebut.

#Sorry if the story is not complete

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh TheoJakeson dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 12 Jun 23