Perubahan sosial adalah proses pergeseran atau transformasi dalam pola perilaku, nilai, norma, kebudayaan, dan institusi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan sosial terjadi sepanjang waktu dan dapat terjadi secara lambat atau cepat, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat tersebut.

Penemuan baru adalah proses atau hasil dari menemukan atau mengembangkan sesuatu yang baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan budaya. Penemuan baru dapat membawa dampak besar pada masyarakat dan sering kali menjadi katalisator perubahan sosial.

Kedua konsep ini saling terkait karena penemuan baru dapat memicu perubahan sosial yang signifikan dalam masyarakat. Contohnya, penemuan mesin uap pada abad ke-18 memicu revolusi industri di Eropa dan Amerika Utara. Hal ini membawa perubahan besar dalam pola ekonomi, sosial, dan budaya di lingkup masyarakat tersebut. Penemuan baru dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, seperti internet, ponsel pintar, dan media sosial juga telah memicu perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi, belajar, dan bekerja.

Akan tetapi, perubahan sosial juga dapat memicu penemuan baru, karena masyarakat yang mengalami perubahan sering kali membutuhkan solusi baru untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru tersebut. Contohnya, perubahan sosial dalam masyarakat yang semakin sadar akan isu lingkungan. Hal tersebut memicu penemuan baru dalam teknologi hijau dan energi terbarukan.

Secara keseluruhan, perubahan sosial dan penemuan baru adalah dua konsep yang saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Perubahan sosial dapat memicu penemuan baru, begitu pun sebaliknya, penemuan baru dapat memicu perubahan sosial yang signifikan dalam masyarakat.