Jawaban:

Penetapan Soeharto sebagai pejabat presiden di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam penetapan Soeharto sebagai pejabat presiden:

11 Maret 1966: Sebuah kudeta terjadi di Indonesia yang menggulingkan Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden.

12 Maret 1967: Sebuah referendum diadakan untuk memberikan legitimasi konstitusional kepada Soeharto sebagai presiden. Hasil referendum menunjukkan bahwa 90% pemilih mendukung Soeharto.

27 Maret 1968: Soeharto secara resmi diangkat sebagai presiden oleh MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), badan legislatif tertinggi di Indonesia pada saat itu.

1971: Soeharto terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan umum pertamanya dengan suara mayoritas yang signifikan.

1978: Soeharto terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan umum kedua dengan suara mayoritas yang lebih besar dari sebeluamnya.

1983: Soeharto terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan umum ketiga dengan suara mayoritas yang besar.

1988: Soeharto terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan umum keempat dengan suara mayoritas yang lebih besar dari dsebelumnya.

1993: Soeharto terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan umum kelima dengan suara mayoritas yang besar.

1998: Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden setelah tekanan besar dari demonstrasi mahasiswa dan aktivis sipil.

Dalam sejarahnya sebagai presiden, Soeharto menjadi pemimpin yang kontroversial karena banyak tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang dialamatkan kepadanya dan pemerintahannya. Namun, beberapa kebijakan ekonominya sukses dalam mengembangkan ekonomi Indonesia dan meningkatkan standar hidup masyarakat