Pada tanggal 17 Agustus 1945, berita proklamasi belum meluas di

Berikut ini adalah pertanyaan dari lalalahah3148 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Pada tanggal 17 Agustus 1945, berita proklamasi belum meluas di Bandung. Sementara itu, Jepang terus berusaha menghalangi penyebarluasan berita proklamasi itu. Namun, usaha untuk menyebarluaskan berita proklamasi tetap diperjuangkan sekuat tenaga oleh berbagai pihak.Pada tanggal 17 Agustus 1945 petang hari, proklamasi berhasil disiarkan melalui radio Hoso Kyoku, Bandung. Berkali-kali berita proklamasi disiarkan, bahkan juga dengan bahasa Inggris. Dalam siarannya, para penyiar tidak menyebut radio Hoso Kyoku, tetapi menyebut Radio Republik Indonesia Bandung. Dengan siaran radio itu, berita proklamasi tersebar luas di kalangan penduduk di Jawa Barat.Penyebarluasan berita proklamasi di Bandung selain melalui siaran radio juga melalui su- rat kabar. Berita proklamasi dimuat di surat kabar Soeara Asia dan pengesahan UUD dimuat di surat kabar Tjahaja (Cahaya). Setelah penyebarluasan berita proklamasi, terjadi usaha perebutan senjata terhadap tentara Jepang di berbagai daerah. Perebutan itu, antara lain terjadi di Bandung, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cirebon.

c) Sambutan Rakyat Semarang
Berita proklamasi telah sampai pula di Semarang dan sekitarnya. Setelah proklamasi, para pemuda Semarang membentuk AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia). Markas AMRI terletak di Jalan Bojong No. 89 Semarang. Kelompok ini telah memelopori gerakan aksi dalam menyambut proklamasi, antara lain memerintahkan penduduk mengibarkan bendera Merah Putih.

Rakyat yang didukung para anggota Peta dan Heiho mulai melakukan perebutan senjata terhadap tentara Jepang. Mereka juga mengambil alih kantor-kantor pemerintah.

d) Sambutan Rakyat Yogyakarta
Berita proklamasi yang disiarkan di Jakarta ternyata begitu cepat sampai di Yogyakarta. Pada pukul 12.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945 itu, berita proklamasi sudah diterima di kantor berita Domei Yogyakarta. Dari kantor itu, berita proklamasi segera disebarluaskan. Bahkan pada hari itu juga, yaitu hari Jumat, para pemuda dan wartawan segera bergerak menyebarluaskan berita proklamasi ke masjid terutama Masjid Kauman dan Masjid Pakualaman. Berita proklamasi dapat disebarluaskan hingga ke kampung-kampung.Pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945, Ki Hajar Dewantara dengan naik sepeda memimpin arak-arakan para muridnya. Mereka membawa bendera Merah Putih. Suasana Yogyakarta makin semarak. Rakyat menyambut hangat dan penuh kegembiraan. Tanggal 19 Agustus 1945, surat kabar Sinar Matahari memuat berita proklamasi dan pengesahan UUD.

e) Sambutan Rakyat Surabaya
Berita proklamasi ternyata baru diterima di Surabaya dua hari setelah proklamasi di Jakarta. Berita proklamasi itu kemudian dimuat di surat kabar terbitan Surabaya, yaitu Socara Asia.

Dengan diterimanya berita proklamasi, meledaklah jiwa kebebasan dan kemerdekaan. Semangat juang pun makin menggelora. Di setiap tempat muncul para pemuda berseragam seperti prajurit, tetapi tidak menyandang senjata. Di antara mereka banyak yang berasal dari anggota Peta.

Di berbagai tempat dilakukan rapat dan diskusi untuk membahas desas-desus datangnya ancaman. Arek-arek Surabaya tidak gentar dengan semua itu. Berita proklamasi terus didengungkan dan mereka siap mempertahankan kemerdekaan.

Di ringkaskan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 petang hari, proklamasi berhasil disiarkan melalui radio Hoso Kyoku, Bandung dan dimuat dalam surat kabar Tjahaja (Cahaya). Sebelumnya Jepang berusaha menghalangi penyebarluasan berita proklamasi itu. Namun, tetap diperjuangkan sekuat tenaga oleh berbagai pihak. Berkali-kali berita proklamasi disiarkan sehingga tersebar luas di kalangan penduduk di Jawa Barat. Setelah penyebarluasan berita proklamasi, terjadi usaha perebutan senjata terhadap tentara Jepang di yang terjadi di Bandung, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cirebon.

c) Sambutan Rakyat Semarang

Setelah proklamasi, para pemuda Semarang membentuk AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia) yang terletak di Jalan Bojong No. 89 Semarang. Kelompok ini memelopori gerakan aksi dalam menyambut proklamasi, antara lain memerintahkan penduduk mengibarkan bendera Merah Putih.

d) Sambutan Rakyat Yogyakarta

Pada pukul 12.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, berita proklamasi sudah diterima di kantor berita Domei Yogyakarta. Bahkan pada hari itu juga, yaitu hari Jumat, para pemuda dan wartawan segera bergerak menyebarluaskan berita proklamasi ke masjid terutama Masjid Kauman dan Masjid Pakualaman hingga ke kampung-kampung. Pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945, Ki Hajar Dewantara dengan naik sepeda memimpin arak-arakan para muridnya. Mereka membawa bendera Merah Putih. Suasana Yogyakarta makin semarak. Rakyat menyambut hangat dan penuh kegembiraan. Tanggal 19 Agustus 1945, surat kabar Sinar Matahari memuat berita proklamasi dan pengesahan UUD.

e) Sambutan Rakyat Surabaya

Berita proklamasi ternyata baru diterima di Surabaya dua hari setelah proklamasi di Jakarta. Berita proklamasi itu kemudian dimuat di surat kabar terbitan Surabaya, yaitu Socara Asia. Dengan diterimanya berita proklamasi, meledaklah jiwa kebebasan dan kemerdekaan. Semangat juang pun makin menggelora. Arek-arek Surabaya tidak gentar dengan semua itu. Berita proklamasi terus didengungkan dan mereka siap mempertahankan kemerdekaan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yunigica dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 08 Apr 23