Jawaban:

1. Kebijakan politik dan ekonomi akan berubah drastis: Jika PKI berhasil berkuasa, kemungkinan besar mereka akan menerapkan kebijakan politik dan ekonomi yang sesuai dengan ideologi komunisme. Hal ini bisa berarti nasionalisasi sektor-sektor penting seperti pertambangan, perbankan, dan industri strategis lainnya, serta pembatasan kepemilikan dan distribusi sumber daya dan kekayaan.
2. Pembatasan kebebasan individu: Ideologi komunis umumnya menekankan pada kepentingan kelompok atau negara, dan mungkin mengabaikan hak-hak individu atau kebebasan berbicara dan berpendapat. Hal ini bisa berarti pembatasan kebebasan pers, kebebasan berserikat, kebebasan berekspresi, dan hak-hak asasi manusia lainnya.
3. Potensi konflik sosial: Ideologi komunis umumnya memandang kapitalisme dan kelas sosial sebagai musuh, dan mungkin menyebabkan konflik dengan kelompok-kelompok yang berbeda pandangan. Potensi konflik sosial bisa meningkat jika PKI tidak mampu menyeimbangkan kepentingan kelompok-kelompok yang berbeda.
4. Hubungan dengan negara lain: Jika PKI berhasil berkuasa, hubungan dengan negara lain mungkin terpengaruh, terutama dengan negara-negara yang menentang ideologi komunisme. Hal ini bisa berdampak pada kerjasama ekonomi, politik, dan keamanan.
5. Potensi ketidakstabilan ekonomi: Nasionalisasi sektor-sektor penting dan pembatasan kepemilikan dan distribusi sumber daya dan kekayaan bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Jika investor dan perusahaan asing tidak merasa aman untuk berinvestasi di Indonesia, ini bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan.
6. Perubahan dalam sistem pendidikan: Ideologi komunis mungkin mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal kurikulum dan pengajaran. Hal ini bisa mempengaruhi pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak dan generasi mendatang.
7. Reaksi dari kelompok oposisi: Jika PKI berhasil berkuasa, kemungkinan besar akan ada kelompok oposisi yang tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Hal ini bisa menyebabkan protes dan aksi demonstrasi, dan memunculkan potensi konflik politik dan sosial yang lebih besar.