Untuk yang awal-awal jujur aku kurang ngerti pertanyaannya tapi kalau yang ditanya tentang siapa tokoh pendukung dan apa yang memperkuat Teori Kesatria, berikut jawabannya.
Tokoh pendukung Teori Kesatria adalah Sir Thomas Stamford Raffles. Raffles adalah seorang administrator Inggris yang menjabat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Jawa pada awal abad ke-19. Raffles sangat tertarik dengan sejarah Nusantara dan memiliki pandangan bahwa masyarakat Jawa pra-Islam memiliki sistem kasta yang mirip dengan sistem kasta di India. Pandangan ini kemudian berkembang menjadi Teori Kesatria, yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa pra-Islam terdiri dari tiga kasta utama yaitu Brahmana, Satria, dan Wesia.

Beberapa hal yang memperkuat Teori Kesatria adalah adanya catatan sejarah tentang sistem kasta di Jawa pra-Islam, seperti Babad Tanah Jawi dan Nagarakretagama. Selain itu, adanya artefak-aratefak seperti relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa pra-Islam juga menjadi bukti pendukung Teori Kesatria.

44. Kerajaan Singasari mengalami kehancuran pada masa pemerintahan Raja Kertanegara karena beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah konflik dengan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Kertanegara menolak permintaan Kubilai Khan untuk tunduk kepada Mongol dan menyatakan dirinya sebagai raja sejati di Jawa. Hal ini memicu kemarahan Kubilai Khan yang kemudian mengirim pasukan untuk menyerang Singasari.

Selain itu, kebijakan-kebijakan Kertanegara yang tidak populer di kalangan bangsawan dan rakyatnya juga memicu ketidakpuasan dan perlawanan. Salah satu kebijakan yang kontroversial adalah penempatan pejabat-pejabat non-Jawa di tingkat tertinggi pemerintahan. Keputusan ini dipandang sebagai penghinaan terhadap kehormatan bangsawan Jawa.

45. Setelah berhasil merebut Banten dari Kerajaan Sunda pada 1527, Fatahillah melakukan beberapa tindakan penting. Pertama, Fatahillah mengganti nama Banten menjadi Jayakarta yang kemudian menjadi cikal bakal Kota Jakarta. Kedua, Fatahillah membangun benteng pertahanan di sekitar kota Jayakarta sebagai bentuk persiapan menghadapi serangan dari musuh. Ketiga, Fatahillah menjalin hubungan dagang dengan pedagang-pedagang dari luar negeri, seperti Cina dan Portugis, yang kemudian menjadi awal terbentuknya hubungan dagang antara Jayakarta dan Eropa.

Jika membantu tolong jadikan jawaban terbaik ya, aku butuh mahkota soalnya