Konstantinopel adalah ibu kota Kekaisaran Romawi Timur dan kemudian menjadi ibu kota Kekaisaran Byzantium selama hampir 1000 tahun. Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah di bawah pimpinan Sultan Mehmed II.

Pada saat itu, kekuasaan Byzantium sudah sangat lemah dan banyak wilayah yang telah hilang. Sementara itu, Kesultanan Utsmaniyah sedang dalam masa ekspansi dan berusaha memperluas wilayah kekuasaannya. Sultan Mehmed II mengepung Konstantinopel selama beberapa bulan dan akhirnya berhasil menembus tembok pertahanan kota melalui serangan malam. Pasukan Utsmaniyah berhasil masuk ke dalam kota dan merebut Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Utsmaniyah memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah Eropa dan Timur Tengah. Konstantinopel diubah namanya menjadi Istanbul dan dijadikan ibu kota Kesultanan Utsmaniyah. Selain itu, akses perdagangan dan transportasi melalui jalur laut antara Eropa dan Asia menjadi lebih sulit dan mahal karena kontrol Utsmaniyah atas Selat Bosporus dan Dardanella. Jatuhnya Konstantinopel juga menjadi awal munculnya Kekaisaran Utsmaniyah sebagai kekuatan dominan di kawasan tersebut, meskipun akhirnya turun dari kekuasaan pada awal abad ke-20.