Kondisi sosial, ekonomi, politik suatu negara dapat mempengaruhi kemampuan suatu negara untuk melakukan ekspor, baik dalam negeri maupun luar negeri. Faktor-faktor ini sangat berkaitan dengan stabilitas dan keamanan negara tersebut.

Dalam hal kondisi sosial, kestabilan masyarakat sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja industri dan bisnis. Kondisi sosial yang tidak stabil, seperti konflik antara kelompok etnis atau adanya terorisme, dapat mempengaruhi keamanan bisnis dan membuat para investor enggan menanamkan modal di negara tersebut. Selain itu, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat juga mempengaruhi kualitas tenaga kerja dan produktivitas industri, yang pada akhirnya memengaruhi kemampuan negara untuk melakukan ekspor.

Dalam hal kondisi ekonomi, kestabilan nilai tukar mata uang, inflasi yang rendah, dan perekonomian yang tumbuh stabil juga sangat penting. Negara yang memiliki perekonomian yang stabil dan berkembang dapat menarik minat para investor dan membangun infrastruktur dan kemampuan produksi yang diperlukan untuk meningkatkan ekspor.

Dalam hal kondisi politik, stabilitas politik, kebijakan perdagangan, dan hukum yang jelas dan teratur sangat penting. Kondisi politik yang tidak stabil atau adanya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dapat membuat para investor enggan menanamkan modal di negara tersebut. Kebijakan perdagangan yang jelas dan teratur juga penting untuk memberikan kepastian dan mengurangi risiko bagi para pengusaha yang ingin melakukan ekspor.

Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi kemampuan suatu negara untuk melakukan ekspor. Negara yang memiliki kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang stabil dan berkembang cenderung memiliki kemampuan ekspor yang lebih baik. Sebaliknya, negara yang memiliki kondisi yang tidak stabil dan terbelakang cenderung mengalami kesulitan dalam melakukan ekspor.