Pernyataan tersebut menggambarkan beberapa kendala dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia yang mempengaruhi kontribusinya terhadap ekonomi nasional. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai setiap poin:

1. Jumlah produk pertanian yang dihasilkan masih rendah

Masih rendahnya jumlah produk pertanian yang dihasilkan di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya penggunaan teknologi modern dalam produksi, rendahnya kualitas benih dan pupuk, serta kurangnya investasi dalam sektor pertanian. Hal ini dapat membatasi potensi produksi pertanian dan mengurangi kontribusinya terhadap ekonomi nasional.

2. Biaya produksi tinggi sehingga menurunkan pendapatan petani

Biaya produksi pertanian yang tinggi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti harga pupuk dan pestisida yang mahal, biaya transportasi yang tinggi, dan infrastruktur yang kurang mendukung. Hal ini dapat menyebabkan petani mengalami kesulitan dalam memperoleh keuntungan yang cukup dari hasil panen mereka, yang pada gilirannya dapat mengurangi motivasi mereka untuk meningkatkan produksi.

3. Pola tanam yang masih bergantung pada kondisi iklim

Indonesia merupakan negara dengan kondisi iklim yang berbeda-beda, yang mempengaruhi pola tanam dan hasil panen di setiap wilayah. Namun, masih banyak petani yang bergantung pada pola tanam tradisional dan belum mampu menyesuaikan pola tanam mereka dengan kondisi iklim yang berubah-ubah. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas pertanian menurun, terutama di daerah yang sering mengalami bencana alam seperti banjir atau kekeringan.

4. Ekspor hasil pertanian masih dalam bentuk komoditas primer

Indonesia masih mengandalkan ekspor hasil pertanian dalam bentuk komoditas primer seperti sawit, karet, dan kelapa. Hal ini dapat membatasi nilai tambah yang dihasilkan dari sektor pertanian, karena keuntungan dari penjualan produk lebih banyak dinikmati oleh negara-negara importir daripada Indonesia sendiri. Sebagai solusi, Indonesia perlu mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian agar dapat meningkatkan nilai tambah dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional.

Dengan mengatasi kendala-kendala ini, diharapkan peran pembangunan agrikultur dapat memberikan sumbangan yang lebih signifikan bagi kehidupan bangsa Indonesia, baik dari segi ekonomi maupun kesejahteraan petani.