4. Peraturan yang diterapkan dalam sebuah perdagangan yang dapat menyebabkan perubahan nilai disebut dengan proteksionisme. Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara untuk melindungi produk dalam negeri dari persaingan produk impor dengan cara memberikan tarif, subsidi, atau mengatur kuota impor. Proteksionisme diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri, menjaga kesempatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi negara.

5. Ekonomi kreatif adalah suatu model perekonomian yang menekankan pada sektor-sektor yang berbasis pada inovasi, kreativitas, dan intelektual. Ini termasuk industri kreatif seperti seni, desain, mode, film, musik, hiburan, dan teknologi informasi. Ekonomi kreatif dapat menghasilkan produk dan jasa yang unik, inovatif, dan bernilai tinggi, yang dapat meningkatkan daya saing suatu negara dalam pasar global.

Ekonomi kreatif juga dapat menghasilkan pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beberapa negara telah mengadopsi ekonomi kreatif sebagai salah satu dari strategi pembangunan ekonomi mereka.

Ekonomi kreatif telah menjadi pendorong pembangunan ekonomi di beberapa negara, khususnya di negara-negara berkembang. Negara-negara yang berhasil mengembangkan ekonomi kreatifnya, telah mengalami peningkatan ekonomi, pembangunan wilayah, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Beberapa negara yang berhasil dalam mengembangkan ekonomi kreatifnya adalah Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara di Eropa