Jawaban:

1. Kurangnya Akses Terhadap Teknologi: Sebagian besar petani di Indonesia masih menggunakan teknologi yang terbatas untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Teknologi yang tersedia seringkali mahal, membatasi kemampuan petani untuk membelinya.

2. Kurangnya Akses Kredit: Petani di Indonesia memiliki akses yang terbatas terhadap pinjaman bank. Kebanyakan petani tidak memiliki jaminan yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat untuk pinjaman bank.

3. Infrastruktur yang Lemah: Infrastruktur yang lemah merupakan hambatan utama bagi pertumbuhan pertanian di Indonesia. Jalan-jalan yang lemah dan kurangnya transportasi menyebabkan petani tidak dapat mengirim hasil panen mereka ke pasar.

4. Peraturan Perundang-undangan: Beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia menghambat pertumbuhan pertanian. Beberapa dari mereka membatasi akses petani terhadap lahan pertanian, teknologi, dan bahan baku.

5. Kualitas Tanah yang Lemah: Kualitas tanah di Indonesia umumnya rendah, yang berarti produktivitas yang lebih rendah. Ini menghambat pertumbuhan pertanian di Indonesia.