Pada dasarnya, urutan kebutuhan seseorang berbeda-beda tergantung pada nilai, preferensi, dan lingkungan sosial yang mempengaruhi diri mereka. Ada beberapa pendekatan dan teori yang dapat digunakan untuk menentukan urutan kebutuhan masing-masing orang.

Dua di antaranya adalah:

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow: Dalam teori ini, Maslow mengemukakan bahwa ada lima kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia dalam urutan hirarki yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Urutan kebutuhan bergantung pada kebutuhan paling rendah yang belum terpenuhi.

2. Teori Kebutuhan ERG Alderfer: Berbeda dengan teori Maslow yang berfokus pada lima kebutuhan, Alderfer menyederhanakan kebutuhan manusia menjadi tiga yaitu kebutuhan eksistensi, kebutuhan hubungan, dan kebutuhan pertumbuhan. Teori ini mengandaikan bahwa kebutuhan dapat dipenuhi dalam urutan yang berbeda, tergantung pada pengalaman dan preferensi masing-masing individu.

Namun, untuk menentukan urutan kebutuhan masing-masing orang pada kenyataannya, bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan evaluasi mendalam yang melibatkan pengamatan, wawancara, ataupun kuesioner khusus untuk mengetahui nilai-nilai dan kebiasaan masing-masing orang. Pada umumnya, orang akan mengembangkan pola nilai dan preferensi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu, lingkungan, pendidikan, dan pengaruh budaya.

Oleh karena itu, untuk menentukan urutan kebutuhan masing-masing orang, sangat diperlukan pendekatan yang sensitif dan terkadang subjektif terhadap individu, serta kepekaan terhadap kaum minoritas. Maka dari itu, bersifat sangat penting untuk selalu menggali lebih dalam dengan mendengar dan memahami keinginan masing-masing orang secara individual.