Penjelasan:

Kondisi ekonomi maritim di Indonesia dapat dinilai berdasarkan beberapa sektor, yaitu sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari. Sektor pelayaran di Indonesia masih membutuhkan perhatian yang lebih dalam pengembangannya. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional masih tergolong rendah. Salah satu peluang industri pelayaran kapal belum dijalankan secara optimal, padahal jika melihat kondisi maritim Indonesia industri pelayaran kapal dapat menjadi industri yang membawa pemasukan bagi negara Indonesia. Sektor perikanan di Indonesia juga belum dikelola dengan optimal, terbukti sektor perikanan belum dapat memberi pemasukan pendapatan nasional secara maksimal. Selanjutnya sektor pariwisata bahari yang diyakini dapat mempunyai efek berganda (multiplier effect) yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri (devisa). Tapi di Indonesia sendiri, sektor ini juga belum dikembangkan secara optimal seperti dua sektor lainnya.

Untuk kondisi ekonomi maritim di ASEAN sendiri mengalami perubahan yang cukup signifikan, hal ini tentunya tidak lepas dari berkembangnya kegiatan ekonomi multinasional sehingga menyebabkan munculnya fenomena maritim dunia. Negara ASEAN yang memiliki negara dengan batas laut paling banyak dibandingkan negara lainnya dapat memanfaatkan hal ini untuk kegiatan ekonomi utama.