Soal:2.dari peninggalan candi di Plaosan di atas analisa unsur-unsur politik

Berikut ini adalah pertanyaan dari ndira8437 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Soal:2.dari peninggalan candi di Plaosan di atas analisa unsur-unsur politik dan toleransi beragama yang terjadi pada Kerajaan Mataram kuno di balik perkawinan antara Rakai Pikatan dan pramodawardhani pada pertengahan abad ke-9​
Soal:2.dari peninggalan candi di Plaosan di atas analisa unsur-unsur politik dan toleransi beragama yang terjadi pada Kerajaan Mataram kuno di balik perkawinan antara Rakai Pikatan dan pramodawardhani pada pertengahan abad ke-9​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Peninggalan candi di Plaosan dapat memberikan insight tentang unsur-unsur politik dan toleransi beragama yang terjadi pada Kerajaan Mataram kuno. Candi Plaosan dibangun pada pertengahan abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, seorang raja dari dinasti Sanjaya, dan Pramodawardhani, putri dari raja dari dinasti Warmadewa. Perkawinan ini menunjukkan adanya toleransi beragama di kerajaan tersebut, karena kedua dinasti tersebut diyakini berbeda agama. Candi ini juga merupakan bentuk dari politik dinasti dalam upaya untuk menyatukan dua kerajaan yang berbeda menjadi satu.

Candhi Plaosan dibangun pada pertengahan abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, raja dari Kerajaan Mataram kuno. Candhi ini dibangun sebagai tempat pemujaan bagi istri Rakai Pikatan, Pramodawardhani, yang beragama Buddhism. Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram kuno memiliki toleransi beragama yang tinggi, yang diwujudkan dalam perkawinan antara raja yang beragama Hindu dengan istri yang beragama Buddhism. Ini juga menunjukkan bahwa politik kerajaan Mataram kuno didasarkan pada pengakuan dan respek terhadap berbagai agama yang ada, yang memungkinkan kerukunan dan stabilitas sosial.

Peninggalan candi di Plaosan menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram kuno memiliki unsur-unsur politik yang kuat, seperti pernikahan politik antara Rakai Pikatan dan Pramodawardhani pada pertengahan abad ke-9. Nampaknya, pernikahan tersebut digunakan sebagai cara untuk menyatukan dua kekuatan politik yang berbeda, mungkin dengan tujuan untuk memperkuat kekuasaan kerajaan.

Selain itu, peninggalan candi di Plaosan juga menunjukkan adanya toleransi beragama pada Kerajaan Mataram kuno. Candi-candi tersebut dibangun dalam gaya arsitektur Buddha dan Hindu, yang menunjukkan bahwa kerajaan tersebut menerima dan menghormati kepercayaan agama yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram kuno memiliki toleransi yang tinggi terhadap kepercayaan agama yang berbeda.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhmdfhmialmbrq dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 20 Apr 23