Penjelasan:

Sebelum abad ke-18, teknologi navigasi yang tersedia terbatas pada pengetahuan arah bintang, pengamatan cuaca, dan penggunaan kompas magnetik. Navigasi pelayaran pada saat itu lebih mengandalkan pengalaman dan pengetahuan tradisional, seperti mengenali arah mata angin berdasarkan pergerakan bintang dan kondisi cuaca.

Namun, ada beberapa kemajuan teknologi yang berkaitan dengan pengetahuan arah perjalanan dalam kegiatan pelayaran kuno sebelum abad ke-18, antara lain:

• Pemakaian Kompas: Penggunaan kompas telah dikenal sejak abad ke-11, namun baru mulai digunakan secara luas dalam pelayaran pada abad ke-15. Kompas magnetik memungkinkan para pelaut untuk menentukan arah mata angin secara akurat bahkan di tengah-tengah lautan.

• Astrolabe: Astrolabe adalah alat pengamatan astronomi yang digunakan untuk menentukan posisi bintang di langit. Dengan astrolabe, para pelaut dapat menghitung garis lintang di mana kapal berada, yang dapat membantu mereka menentukan posisi relatif kapal terhadap garis bujur.

• Peta: Pembuatan peta menjadi lebih akurat pada abad ke-16, yang memungkinkan para pelaut untuk mengenali garis pantai dan kepulauan dengan lebih baik. Hal ini memudahkan mereka untuk menentukan posisi kapal secara relatif terhadap garis bujur dan garis lintang.

• Logam Antimon: Pada abad ke-16, logam antimon ditemukan dapat digunakan untuk membuat jarum kompas yang lebih stabil dan akurat. Hal ini membantu meningkatkan akurasi dalam menentukan arah mata angin.

Meskipun teknologi navigasi pada masa lalu terbatas, para pelaut pada masa itu telah berhasil melakukan perjalanan yang jauh dan menakjubkan, seperti perjalanan Christopher Columbus ke Amerika pada tahun 1492 dan perjalanan James Cook ke seluruh dunia pada abad ke-18.