Jawaban:

Usaha keripik singkong dapat mencakup berbagai kegiatan ekonomi, antara lain:

1. Produksi: Kegiatan ini melibatkan pengolahan singkong menjadi keripik. Singkong dikupas, dipotong tipis, dan kemudian digoreng atau dikeringkan untuk menghasilkan keripik singkong yang siap dikemas.

2. Pembelian bahan baku: Untuk memproduksi keripik singkong, pemilik usaha perlu membeli singkong segar sebagai bahan baku. Ini dapat melibatkan kerjasama dengan petani lokal atau penyedia bahan baku singkong.

3. Pemasaran dan penjualan: Setelah keripik singkong diproduksi, langkah selanjutnya adalah memasarkan dan menjual produk tersebut. Pemilik usaha dapat menjual keripik singkong secara langsung di toko atau warung mereka, melalui distributor, atau bahkan melalui platform e-commerce.

4. Manajemen operasional: Usaha keripik singkong juga melibatkan kegiatan manajemen operasional seperti pengaturan produksi, pengawasan kualitas, manajemen persediaan bahan baku dan kemasan, serta manajemen keuangan.

5. Penyediaan lapangan kerja: Jika usaha keripik singkong berkembang, pemilik usaha mungkin perlu mempekerjakan karyawan tambahan untuk membantu dalam produksi, pengemasan, atau kegiatan lainnya. Ini dapat memberikan manfaat ekonomi dalam bentuk menciptakan lapangan kerja dan memberikan penghasilan kepada karyawan.

6. Riset dan pengembangan: Untuk menjaga daya saing dan menciptakan inovasi dalam produk keripik singkong, pemilik usaha mungkin terlibat dalam kegiatan riset dan pengembangan. Hal ini meliputi eksperimen dengan resep baru, mencari cara baru dalam pengolahan atau pengemasan, atau mengeksplorasi pasar baru.

Dalam keseluruhan, usaha keripik singkong dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan dengan melibatkan berbagai kegiatan produksi, pemasaran, manajemen, dan pengembangan usaha.