Jawaban:

Sumbu bumi miring ke arah yang sama dengan kemiringan sekitar 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika, yang merupakan bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Penyebab dari kemiringan sumbu bumi ini dikaitkan dengan sejarah pembentukan tata surya. Teori yang paling diterima saat ini adalah teori tabrakan, yang menyatakan bahwa sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, benda langit yang sangat besar menabrak Bumi dan menimbulkan ledakan besar yang memisahkan sebagian materi dari Bumi. Materi ini kemudian berkumpul dan membentuk Bulan, sementara Bumi sendiri mengalami perubahan bentuk dan kemiringan.

Dalam proses ini, gravitasi dari Matahari dan Bulan, serta gaya-gaya dari planet dan benda langit lain di tata surya juga mempengaruhi kemiringan sumbu Bumi. Interaksi antara gravitasi dan gerakan rotasi Bumi menyebabkan sumbu Bumi cenderung berosilasi, atau berayun-ayun, dalam pola yang kompleks. Namun, setelah beberapa waktu, sumbu Bumi cenderung stabil pada kemiringan sekitar 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika, yang tetap hingga saat ini. Kemiringan ini memengaruhi kondisi iklim dan cuaca di Bumi, serta memengaruhi lamanya siang dan malam, dan perbedaan musim di belahan bumi yang berbeda.