Bagaimana kondisi neraca perdagangan indonesia tiga tahun terakhir jelaskan faktor

Berikut ini adalah pertanyaan dari AndyPatra6362 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bagaimana kondisi neraca perdagangan indonesia tiga tahun terakhir jelaskan faktor penyebab nya

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Neraca perdagangan Indonesia adalah selisih antara nilai ekspor dan impor barang dan jasa. Jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya, jika nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, maka neraca perdagangan mengalami defisit.

Berikut adalah kondisi neraca perdagangan Indonesia tiga tahun terakhir (2019-2021):

Tahun 2019: Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 3,2 miliar, dengan nilai ekspor sebesar USD 167,5 miliar dan nilai impor sebesar USD 170,7 miliar.

Tahun 2020: Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 21,7 miliar, dengan nilai ekspor sebesar USD 163,3 miliar dan nilai impor sebesar USD 141,6 miliar. Faktor penyebab surplus ini antara lain adanya penurunan impor karena pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan permintaan barang dan jasa, serta peningkatan ekspor komoditas tertentu seperti minyak kelapa sawit dan karet.

Tahun 2021 (periode Januari-November): Neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit sebesar USD 7,3 miliar, dengan nilai ekspor sebesar USD 184,6 miliar dan nilai impor sebesar USD 191,9 miliar. Faktor penyebab defisit ini antara lain kenaikan harga komoditas impor seperti minyak mentah dan kenaikan volume impor karena pemulihan ekonomi.

Beberapa faktor penyebab kondisi neraca perdagangan Indonesia yang fluktuatif antara lain:

Ketergantungan terhadap ekspor komoditas tertentu seperti minyak kelapa sawit dan batu bara yang memiliki volatilitas harga yang tinggi.

Ketergantungan terhadap impor barang konsumsi dan modal yang tinggi, seperti kendaraan bermotor dan mesin-mesin industri.

Perbedaan antara nilai tukar rupiah dan mata uang asing, yang dapat mempengaruhi harga barang dan jasa yang diekspor dan diimpor.

Perubahan kondisi ekonomi global, seperti penurunan permintaan barang dan jasa akibat pandemi COVID-19 atau ketidakpastian kondisi politik di beberapa negara mitra dagang

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sadtomioaya dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 19 May 23