Jawaban:

Masa penjajahan kolonial barat sebelum nasionalisme adalah periode ketika kekuatan kolonial Barat, seperti Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Portugal, mendominasi dan menguasai banyak wilayah di berbagai belahan dunia. Periode ini dimulai pada abad ke-15 dengan penjelajahan dan penaklukan awal oleh bangsa Eropa, dan berlanjut hingga pertengahan abad ke-20 ketika gerakan nasionalisme mulai muncul.

Selama masa penjajahan kolonial, bangsa-bangsa Barat mendirikan koloni di wilayah-wilayah yang mereka taklukkan, mengendalikan sumber daya alam, dan memanfaatkannya untuk kepentingan ekonomi mereka sendiri. Penjajahan ini seringkali disertai dengan eksploitasi yang intens, penindasan politik, dan pembatasan kebebasan individu dan budaya lokal.

Pada awalnya, tidak ada gerakan nasionalisme yang signifikan karena dominasi dan kendali kolonial sangat kuat. Namun, seiring berjalannya waktu, pengaruh dari pemikiran-pemikiran pencerahan, gerakan revolusi di Amerika dan Prancis, serta kontak dengan ide-ide modern Barat, mempengaruhi pemikiran dan kesadaran masyarakat di wilayah jajahan.

Munculnya gerakan nasionalisme adalah respons terhadap penindasan dan eksploitasi kolonial. Gerakan ini didorong oleh gagasan tentang identitas nasional, kebanggaan budaya, kebebasan politik, dan aspirasi untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan. Pemimpin nasionalis seperti Mahatma Gandhi di India, Sukarno di Indonesia, Ho Chi Minh di Vietnam, dan banyak lagi, mulai memimpin perjuangan melawan kolonialisme dan memperjuangkan kemerdekaan.

Gerakan nasionalisme ini mencapai puncaknya pada pertengahan hingga akhir abad ke-20, ketika banyak negara jajahan berhasil meraih kemerdekaan mereka. Proses ini seringkali melibatkan perjuangan yang panjang dan berdarah, termasuk perlawanan bersenjata, demonstrasi massa, dan perundingan politik.

Secara keseluruhan, masa penjajahan kolonial barat sebelum nasionalisme adalah periode di mana bangsa-bangsa Barat menguasai dan memanfaatkan wilayah-wilayah di seluruh dunia. Gerakan nasionalisme yang muncul kemudian merupakan respons terhadap penjajahan ini, dengan tujuan untuk mendapatkan kemerdekaan politik dan mengembangkan identitas nasional yang kuat.