Diantara 4 macam aliran klasik dalam dunia pendidikan, manakah menurut

Berikut ini adalah pertanyaan dari emisusanti1468 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Diantara 4 macam aliran klasik dalam dunia pendidikan, manakah menurut anda yang paling sesuai untuk diterapkan didunia pendidikan dewasa ini? Sebut dan jelaskan!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Diantara 4 macam aliran klasik dalam dunia pendidikan, manakah menurut anda yang paling sesuai untuk diterapkan didunia pendidikan dewasa ini adalah Aliran Konstruktivisme

Penjelasan:

Aliran Konstruktivisme

Jean Piaget psikolog pertama yang menggunakan filsafat konstruktivisme, teori pengetahuannya dikenal dengan teori adaptasi kognitif. Menurut Piaget setiap organisme harus dapat beradaptasi dengan lingkungannya untuk dapat bertahan hidup. Analog dengan hal tersebut manusia (siswa) pada kenyataanya berhadapan dengan tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secara kognitif. Maka siswa harus mengembangkan skema pemikiran yang lebih umum atau rinci atau perlu perubahan, menjawab, menginterpretasikan pengalaman tersebut. Dengan cara ini pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu berkembang.

Konstruktivisme menekankan perkembangan dan konsep dan pengertian yang lebih mandalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya, meskipun usianya tua tetap tidak akan berkembang pengetahuannya.

Pengetahuan berguna jika pengetahuan tersebut mampu memecahkan persoalan yang ada. Pengetahuan merupakan proses yang terus berkembang. ( Great News: 2008) Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta suatu makna dari apa yang dipelajari ( Wikipedia : 2008). Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. (Whandi:2008).Senada dengan pengertian sebelumnya Callahan juga mengatakan bahwa konstruktivisme menginginkan adanya perbaikan kondisi manusia pada umumya ( Pidarta :2000).

Penerapan pendidikan dengan pola konstruktivisme diwujudkan dengan mengajak siswa secara aktif membangun konsep-konsep kognitif. Guru tidak sekedar memberi, namun siswa mencari secara aktif, dan mengembangkannya. Satu contoh misalnya dalam pembelajaran sain. Siswa terlebih dahulu diajak untuk mengamati fenomena-fenomena alam yang ada seperti pelangi, banjir, merebaknya hama tanaman tertentu. Melalui fenomena yang ada, guru mengarahkan siswa untuk mencari penyebabnya. Siswa menemukan sendiri penyebab terjadinya pelangi, banjir ataukah hama.

Pengetahuan tidak berhenti sampai di sini, pengetahuan siswa tentang penyebab terjadinya banjir, digunakan siswa untuk mencari solusi pencegahan banjir yang banyak terjadi. Penerapan solusi pencegahan banjir, memerlukan pengetahuan-pengetahuan yang baru, disinilah terlihat dinamikan pengetahuan. Pengetahuan semakin berkembang pada diri siswa, dan dicari sendiri secara aktif oleh siswa. Pengetahuan baru ini juga menciptakan perbaikan, banjir berkurang. Dan pengetahuan baru jelas merupakan tindakan bermakna, sebab memberikan manfaat pada perbaikan lingkungan.

Ciri-ciri konstruktivisme dalam pembelajaran

  • Siswa aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
  • Siswa membina sendiri pengetahuan
  • Proses pembinaan pengetahuan pada siswa melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran yang terdahulu dengan pembelajaran yang terbaru
  • Membandingkan informasi baru dengan pemahaman yang sudah ada
  • Ketidak-seimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama
  • Bahan pengajaran dikaitkan dengan pengalaman siswa untuk menarik minat belajarnya.

Guru yang konstruktivisme memiliki ciri- ciri:

  1. Mendukung dan menerima inisiatif dan otonomi siswa.
  2. Mencari tahu tentang pengertian siswa akan konsep yang diberikan sebelum membagi pengertian mereka akan konsep tersebut.
  3. Mendukung siswa untuk terlibat dalam dialog, baik dengan guru atau sesama siswa.
  4. Memberikan pertanyaan terbuka untuk mendorong siswa bertanya.
  5. Mencari perluasan dari tanggapan siswa.
  6. Mengajak siswa terlibat dalam pengalaman yang mungkin bertentangan dengan hipotesa awal mereka dan kemudian mendorongnya untuk diskusi.
  7. Memberi waktu bagi siswa untuk membentuk hubungan dan menciptakan metafora atau perumpamaan.
  8. Mengembangkan keinginan dari siswa

dengan sering menggunakan model

lingkaran belajar atau siklus belajar.

Pembelajaran yang berorientasi pada permasalahan yang ada di lingkungan, dan selalu mengikuti perkembangan, akan memperluas pandangan siswa, sehingga pengetahuannya tidak terbatas pada apa yang didapat di kelas. Pengetahuannya berkembang sesuai tuntutan zaman, sehingga pada saatnya nanti harus bekerja, aplikasi ilmunya sesuai dengan apa yang diperlukan saat itu. Lulusan sekolah siap bekerja, pengangguran akan berkurang.

semoga puas dengan jawabannya

like dan bintang nya yaa

Follow my Tik tok : @billellius170703

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh blligunawan35 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 06 Jun 21