Cerita berikut untuk soal nomor 21-23<br />"Pohon pandan dari siapa, Ma?" tanya Ari.<br />"Ini pohon misterius. Tahu-tahu tergeletak di<br />halaman. Dua minggu lalu, ada pohon suji lengkap<br />dengan akarnya. Pasti ada yang melempar dari luar!<br />Ya sudah, Mama tanam saja!" jawab Mama, lalu<br />memasukkan akar pandan ke lubang.<br />Ari bergumam, "Aku penasaran dengan pohon<br />misterius itu!"<br />"Mama juga penasaran, tetapi tidak bisa<br />menemukan siapa pelemparnya. Kasih hadiah, kok,<br />tidak mau menunjukkan dirinya!" kata Mama.<br />Di meja makan, Ari menikmati cincau dan kelapa<br />muda sambil berpikir. Orang yang melempar pohon<br />itu pasti kenal mama, pikir Ari. Kalau mau memberi<br />hadiah pohon memang mesti dilempar? Mau bikin<br />kejutan? Ari benar-benar tidak mampu menerka<br />alasan si pelempar misterius. Mama masuk ke dapur,<br />kemudian duduk di meja makan di seberang Ari.<br />"Orang yang melempar pohon itu pasti orang<br />yang mengenal Mama!" Ari mulai menganalisis.<br />"Belum tentu!" tukas Mama. "Kadang-kadang,<br />ada orang tak dikenal minta daun handilem untuk<br />mengobati sakit wasir atau minta daun sirih untuk<br />obat." Ari mengangguk-angguk. Mama benar<br />juga. Tidak mustahil salah salah seorang dari mereka yang melemparkannya.<br />21. Konflik yang terjadi dalam cerita tersebut adalah<br />*<br />A. Tokoh Ari membuang tanaman di halaman.<br />B. Tokoh Mama tidak tahu asal tanaman itu.<br />C. Tokoh Ari masih memikirkan pelempar itu.<br />D. Tokoh Ari dan tokoh Mama menerima pohon<br />misterius. Mohon bantuannya​