Sebutkan bukti sejarah perlawanan rakyat sumatera selatan terhadap kolonialisme dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari syaharani1188 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sebutkan bukti sejarah perlawanan rakyat sumatera selatan terhadap kolonialisme dan imperialisme?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Sebuah peristiwa pembunuhan orang-orang Eropa di Palembang yang dikenal dengan "Palembang Massacre" membuat Raffles geram kepada pemimpin kesultanan saat itu, Sultan Mahmud Badaruddin II (1803-1821).

Raffles kemudian memerintahkan Mayor Jendral Robert Gillispie untuk menggempur Palembang, namun mendapat perlawanan sengit dari Sultan Mahmud Badaruddin II.

Setelah takluk di tangan Inggris, wilayah kesultanan terbagi menjadi dua, wilayah pedalaman menjadi kekuasaan Badaruddin II sedangkan ibukota dikuasai oleh Sultan Ahmad Najmuddin II, sepupu Badaruddin II yang berkhianat.

Setelah takluk di tangan Inggris, wilayah kesultanan terbagi menjadi dua, wilayah pedalaman menjadi kekuasaan Badaruddin II sedangkan ibukota dikuasai oleh Sultan Ahmad Najmuddin II, sepupu Badaruddin II yang berkhianat. Keadaan mulai berubah ketika Konvensi London 1814 diresmikan. Inti dari konvensi ini menyatakan Inggris harus menyerahkan kembali koloni VOC yang dikuasainya kepada Kerajaan Belanda. Belanda dengan mengirimkan 200 orang tentara berikut dua kapal perangnya, Eendtagt dan Ajax, untuk menghukum Badaruddin II.

Belanda dengan mengirimkan 200 orang tentara berikut dua kapal perangnya, Eendtagt dan Ajax, untuk menghukum Badaruddin II. Namun penyerbuan yang dilakukan oleh 200 prajurit Belanda ke dalam Kuto Besak mengalami kegagalan akibat kokohnya pertahanan benteng yang dijaga oleh rakyat Palembang.

Belanda dengan mengirimkan 200 orang tentara berikut dua kapal perangnya, Eendtagt dan Ajax, untuk menghukum Badaruddin II. Namun penyerbuan yang dilakukan oleh 200 prajurit Belanda ke dalam Kuto Besak mengalami kegagalan akibat kokohnya pertahanan benteng yang dijaga oleh rakyat Palembang. Karena tak bisa menembus tembok Kuto Besak (yang tebalnya 2 meter), Muntinghe pun mundur dan kembali ke Batavia pada 15 Juni 1819.

Kemenangan ini disambut dengan sukacita oleh rakyat Palembang. Namun sultan tahu kalau Belanda akan kembali lagi dengan kekuatan yang lebih besar.

Penjelasan:

Semoga membantu (´^ω^`)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rahmafadilah0001 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 08 Jul 21