refleksikan mengenai Indonesia pada masa Islam mengenai nilai-nilai moral yang

Berikut ini adalah pertanyaan dari ihsanbakri2008 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

refleksikan mengenai Indonesia pada masa Islam mengenai nilai-nilai moral yang kalian dapat diterapkan dan lakukan dalam sehari-hari Pada masa ini​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Semula diskusi kecil tentang Islam. Pada saat itu yang dibicarakan soal-soal ritual, hukum sesuatu tentang kegiatan dan jenis makanan, hingga berlanjut soal kegiatan proyek yang harus dilaksanakan. Tatkala sampai pada wilayah kegiatan yang bernuansa modern itu, maka timbul pertanyaan tentang relevansi Islam terhadap kegiatan yang dianggap sebagai bersifat duniawi dimaksud. Pesera diskusi kecil dan bersifat informal itu kemudian menanyakan letak relevansi Islam dengan kegiatan modern itu.

Semula diskusi kecil tentang Islam. Pada saat itu yang dibicarakan soal-soal ritual, hukum sesuatu tentang kegiatan dan jenis makanan, hingga berlanjut soal kegiatan proyek yang harus dilaksanakan. Tatkala sampai pada wilayah kegiatan yang bernuansa modern itu, maka timbul pertanyaan tentang relevansi Islam terhadap kegiatan yang dianggap sebagai bersifat duniawi dimaksud. Pesera diskusi kecil dan bersifat informal itu kemudian menanyakan letak relevansi Islam dengan kegiatan modern itu.Rupanya, membawa Islam ke dalam kegiatan sederhana itu dirasakan menjadi tidak mudah tatkala sudah masuk wilayah yang dianggap bukan bagian agama. Sebuah persoalan dianggap sebagai wilayah agama manakala menyangkut jenis kegiatan ritual seperti shalat, zakat, puasa, haji, berdoa, dan sejenisnya. Atau, juga menyangkut sesuatu yang harus ditinjau dari aspek hukum atau fiqh. Misalnya, benda tertentu hukumnya halal atau haram, kegiatan itu sunnah, mubah, atau makruh, wajib atau tidak, dan sejenisnya. Di luar wilayah itu disebut bukan bagian dari agama atau Islam.

Semula diskusi kecil tentang Islam. Pada saat itu yang dibicarakan soal-soal ritual, hukum sesuatu tentang kegiatan dan jenis makanan, hingga berlanjut soal kegiatan proyek yang harus dilaksanakan. Tatkala sampai pada wilayah kegiatan yang bernuansa modern itu, maka timbul pertanyaan tentang relevansi Islam terhadap kegiatan yang dianggap sebagai bersifat duniawi dimaksud. Pesera diskusi kecil dan bersifat informal itu kemudian menanyakan letak relevansi Islam dengan kegiatan modern itu.Rupanya, membawa Islam ke dalam kegiatan sederhana itu dirasakan menjadi tidak mudah tatkala sudah masuk wilayah yang dianggap bukan bagian agama. Sebuah persoalan dianggap sebagai wilayah agama manakala menyangkut jenis kegiatan ritual seperti shalat, zakat, puasa, haji, berdoa, dan sejenisnya. Atau, juga menyangkut sesuatu yang harus ditinjau dari aspek hukum atau fiqh. Misalnya, benda tertentu hukumnya halal atau haram, kegiatan itu sunnah, mubah, atau makruh, wajib atau tidak, dan sejenisnya. Di luar wilayah itu disebut bukan bagian dari agama atau Islam.Agar Islam sebagaimana sifatnya, menjadi tetap relevan dengan kehidupan modern, maka yang diperlukan adalah menangkap makna Islam itu sendiri dalam kontek yang luas, seluas wilayah kehidupan itu sendiri. Hal demikian itu sebenarnya mudah, tetapi tidak semua orang berani melakukannya. Kekhawatiran itu juga tidak selalu salah, makakala dilihat dari aspek psikologis, ialah bahwa dalam hal yang menyangkut agama atau keyakinan, maka harus dilakukan dengan kehati-hatian.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh annisakuswanto16 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 04 Jun 22