Jawaban:

1. B. Raffles
2. A. Rakyat dipaksa menyerahkan 1/5 tanah pertanian pada Belanda.
3. A. Pendidikan dengan munculnya golongan terpelajar.
4. B. Tergantung pada satu pemimpin, mengandalkan kekuatan fisik, bersifat kedaerahan

Penjelasan:

1. Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewakan tanah kepada negara. Hal inilah yang melatar belakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan RAFFLES (B)

Dalam melaksanakan sistem sewa tanah, Gubernur Jenderal Raflles menggunakan Teori Domein. Kewajiban memberikan sesuatu kepada raja Inggris sebagaimana sebelumnya diberikan kepada raja-raja mereka sendiri dikenal dengan istilah landrente Raffles.

2. Pelaksanaan tanam paksa telah menghancurkan perekonomian Indonesia dan merupakan beban yang berat karena rakyat dipaksa menyerahkan 1/5 tanah pertanian pada Belanda.

Ketentuan-ketentuan kebijakan tanam paksa yang menghancurkan perekonomian Indonesia adalah

1. Penduduk wajib menyerahkan 1/5 tanahnya untuk ditanami tanaman wajib dan berkualitas ekspor.

2. Tanah yang ditanami tanaman wajib bebas dari pajak tanah.

3. Waktu yang digunakan untuk pengerjaan tanaman wajib tidak melebihi waktu untuk menanam padi.

4. Apabila harga tanaman wajib setelah dijual melebihi besarnya pajak tanah, kelebihannya dikembalikan kepada penduduk.

5. Kegagalan panen tanaman wajib bukan kesalahan penduduk, melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.

6. Penduduk dalam pekerjaannya dipimpin penguasa pribumi, sedangkan pegawai Eropa menjadi pengawas, pemungut, dan pengangkut.

7. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus melakukan kerja wajib selama seperlima tahun (66 hari) dan mendapatkan upah.

3. Pelaksanaan politik Etis yang paling dirasakan dalam pergerakan nasional bangsa Indonesia adalah pendidikan dengan munculnya golongan terpelajar.

Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis pada tahun 1901, yaitu

- bidang irigasi/pengairan

- emigrasi/transmigrasi,

- edukasi/pendidikan

Segi positif yang dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan karena pendidikan banyak melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.

4. Perlawanan rakyat di berbagai daerah seperti perang padri perang diponegoro perang banjar dan sebagainya pada masa penjajah gagal mengusir penjajah dari indonesia tergantung pada satu pemimpin, mengandalkan kekuatan fisik, bersifat kedaerahan.

Perlawanan rakyat di berbagai daerah seperti perang padri perang diponegoro perang banjar dan sebagainya pada masa penjajah gagal mengusir penjajah dari indonesia karena pada masa itu tergantung pada satu pemimpin, mengandalkan kekuatan fisik, bersifat kedaerahan.

Pada umumnya, dalam perlawanan terhadap kekuasaan kolonial didominasi oleh adanya satu pemimpin yang melawan pemerintahan kolonial belanda, yang kemudian melakukan perlawanan kepada satu pemimpin lokal yang berpihak pada Belanda. Di samping itu pada masa itu tidak ada perjuangan diplomasi, dan tentunya hanya bersifat kedaerahan, yang tidak mengalami perlawanan dengan kerjasama dari daerah lain untuk menaklukan pemerintahan kolonial.

Hope it helps ( ꈍᴗꈍ)