Alasan Raden Dewi Sartika melakukan perlawanan karena adanya pembatasan dan perendahan hak dan nilai perempuan.

Pembahasan:

Pada masa penjajahan, derajat kaum wanita berada di bawah laki-laki sehingga menimbulkan ketergantungan kaum wanita ke laki-laki. Pembatasan di berbagai bidang, sebagai contoh pembatasan tingkatan belajar di sekolah membuat wanita hidup miskin, diperbudak dan tidak maju. Pembatasan semacam ini membuat Dewi Sartika yang berasal dari golongan bangsawan, ingin mencerdaskan kaum wanita, yang dia mulai dari keluarganya terlebih dahulu, yaitu dengan mengajarkan ketrampilan-ketrampilan seperti membaca, memasak, dan menjahit. Kemudian dia lanjutkan pengajaran ini ke masyarakat, hingga akhirnya dia dapatkan imbalan berupa bahan kebutuhan pokok sehari-hari. Hingga pada hari dia diberi tawaran untuk mengajar di sekolah Belanda, namun dia tlak, dan lebih memilih untuk membuat sekolah sendiri dengan bantuan bupati Bandung saat itu. Sekolah yang dia dirikan lambat laun menjadi sangat ramai hingga gedung tidak mampu menampung murid. Hingga pemerintah kolonial memanfaatkan kepopuleran sekolah tersebut untuk menarik simpati masyarakat atas keikutsertaan Belanda memperhatikan nasib masyarakat, yaitu dengan memberikan hadiah bantuan pada Dewi Sartika berupa gedung baru untuk sekolahnya itu. Dewi Sartika pun akhirnya tetap melanjutkan pengajarannya terlebih setelah suaminya meninggal. dan hingga peyerahan Belanda pada Jepang, menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sekolah Dewi Sartika berhenti karena diambil alih oleh Jepang. Dewi sartika meninggal di usia 63 tahun setelah melewati banyak peristiwa sulit seperti Bandung Lautan Api yang membuat dia mengungsi bersama keluarganya.

Pelajari lebih lanjut

• Perjuangan RA.Kartini :  yomemimo.com/tugas/4545616
• Perjuangan Cut Nyak Dien :  yomemimo.com/tugas/4876619
• Perjuangan Marta Cristina Tiahahu :  yomemimo.com/tugas/2008602

Detil jawaban

Kelas  : 6

Mapel : Ilmu Sosial

Bab: Kegiatan Ekspor Impor

Kode   : 6.10.6

Kata kunci : Perjuangan, pahlawan wanita, Bandung, Rembang, Maluku, Dewi Sartika, RA.Kartini, Marta Cristina TIahahu