Berikut ini adalah pertanyaan dari marcellinodimas pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1.1. Pengaruh sastra Hindu seperti cerita Mahabarata dan Ramayana
Pengaruh Hindu Buddha masuk dengan diterimanya budaya India melalui asimilasi budaya tersebut dengan budaya lokal. Misalnya adalah cerita Mahabarata dan Ramayana yang bisa diadaptasi dengan corak lokal pada pertunjukan wayang kulit dan wayang wong. Dalam adaptasi, cerita ini dirubah sehingga sesuai dengan nilai budaya daerah.
2. Pengaruh Aksara Pallawa yang menjadi dasar sistem penulisan di Indonesia
Sistem penulisan tradisional seperti Aksara Sunda, Jawa dan Lontara dari Sulawesi juga merupakan contoh pengaruh Hindu Buddha. Aksara-aksara ini dikembangkan dari sistem penulisan Pallawa yang berasal dari India.
3. Pengaruh arsitektur Hindu pada bangunan di Indonesia
Bentuk bangunan, terutama tempat ibadah agama Hindu di Indonesia dipengaruhi oleh arsitektur India. Pengaruh ini terlihat seperti pada bentuk ukiran, patung dan tata ruang.
Pengaruh lainya terlihat dalam gerbang berbentuk gapura, yang banyak dipakai di bangunan tradisional Indonesia.
4. Pengaruh sistem pemerintahan dalam munculnya kerajaan bercorak Hindu
Pengaruh agama Hindu bidang pemerintahan adalah munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, seperti kerajaan Mataram, Sriwijaya, Kutai, Tarumanegara, Kediri dan lainnya.
Sistem kerajaan ini menggantikan sistem kesukuan dan desa yang sebelumnya diterapkan. Sebelum masuknya pengaruh Hindu dan Buddha misalnya, orang Jawa hidup dalam desa-kecil yang dipimpin seorang kepala desa. Kemudian setelah masuknya pengaruh India mulailah muncul kerajaan di Jawa.
5. Pengaruh sosial berupa sistem kasta
Dalam kebudayaaan Hindu, dikenal stratifikasi sosial, atau pelapisan sosial. Masyarakat dibagi menjadi tingkatan atau lapisan yang disebut kasta atau warna. Ada empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Sistem ini disebut juga dengan Catur Warna (Empat Warna).
Sistem ini berasal dari India, negara asal agama Hindu, dan diterapkan juga di Indonesia pada masa Hindu Buddha, seperti pada masa Kerajaan Mataram kuno atau Kerajaan Majapahit. Pada masa sekarang masyarakat Bali yang beragama Hindu juga menerapkan sistem ini.
2. Pola pendidikannya mengambil model asrama khusus, dengan fasilitas belajar seperti ruang diskusi dan seminar. Dalam perkembangannya, kebudayaan Hindu-Budha membaur dengan unsur-unsur asli Indonesia dan memberi ciri-ciri serta coraknya yang khas. Sekalipun nanti Majapahit sebagai kerajaan Hindu terakhir runtuh pada abad ke-15, tetapi ilmu pengetahuannya tetap berkembang khususnya di bidang bahasa dan sastra, ilmu pemerintahan, tata negara dan hukum. Beberapa karya intelektual yang sempat lahir pada zaman ini antara lain: Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa (Kediri, 1019), Bharata Yudha karya Mpu Sedah (Kediri, 1157), Hariwangsa karya Mpu Panuluh (Kediri, 1125), Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh, Smaradhahana karya Mpu Dharmaja (Kediri, 1125), Negara Kertagama karya Mpu Prapanca (Majapahit, 1331-1389), Arjunawijaya karya Mpu Tantular (Majapahit, ibid), Sotasoma karya Mpu Tantular, dan Pararaton (Epik sejak berdirinya Kediri hingga Majapahit).
Menjelang periode akhir tersebut, pola pendidikan tidak lagi dilakukan dalam kompleks yang bersifat kolosal, tetapi oleh para guru di padepokan-padepokan dengan jumlah murid relatif terbatas dan bobot materi ajar yang bersifat spiritual religius. Para murid disini sembari belajar juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Jadi secara umum dapatlah disimpulkan bahwa:
▪︎Pengelola pendidikan adalah kaum brahmana dari tingkat dasar sampai dengan tingkat tinggi;
▪︎Bersifat tidak formal, dimana murid dapat berpindah dari satu guru ke guru yang lain;
▪︎Kaum bangsawan biasanya mengundang guru untuk mengajar anak-anaknya di istana disamping ada juga yang mengutus anak-anaknya yang pergi belajar ke guru-guru tertentu;
▪︎Pendidikan kejuruan atau keterampilan dilakukan secara turun-temurun melalui jalur kastanya masing-masing.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Leklangga456 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 11 Jul 21