1.Bagaimana keadaan para tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia pada zaman pemerintahan

Berikut ini adalah pertanyaan dari grizelle47 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

1.Bagaimana keadaan para tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia pada zaman pemerintahan kolonial Belanda?kakk tolong bantu​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Pergerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut satu fase dalam sejarah Indonesia, yaitu masa perjuangan mencapai kemerdekaan pada kurun 1908-1945.

Memasuki tahun 1908, merupakan tahun awal perjuangan yang dilakukan oleh rakyat dengan visi atau tujuan nasional.

Pada tahun tersebut, rakyat mulai melakukan pergerakan yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah yang masih bersifat kedaerahan.

Timbulnya kesadaran dengan cita-cita nasional disertai dengan lahirnya organisasi modern sejak 1908, menandakan lahirnya satu kebangkitan dengan semangat yang berbeda.

Pergerakan masa ini bertujuan untuk membendung hasrat kaum kolonial yang ingin menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia.

Hadirnya Organisasi Pergerakan Nasional merupakan refleksi dari rasa ketidakpuasan dan ketidaksetujuan terhadap keadaan masyarakat yang sangat memprihatinkan. Mencapai kemerdekaan bersama sebagai bangsa, merupakan cita-cita nasional dari pergerakan ini.

Berikut adalah Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional, dari mulai pelopor hingga penerusnya

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia :

1. Budi Utomo.

Berawal dari gerakan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang melakukan perjalanan mengelilingi pulau Jawa untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan. Selain untuk membagikan ilmu, beliau juga membagikan dana pendidikan untuk orang yang kurang mampu.

Pada tahun 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Soetomo, seorang mahasiswa STOVIA. Soetomo tertarik dengan gagasan dr. Wahidin Soedirohoesodo, lalu mendirikan organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Organisasi Pergerakan Nasional ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dengan anggota mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi Budi Utomo merupakan tonggak awal kebangkitan nasional, yang juga selalu dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

2. Sarekat Islam.

Berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911, organisasi ini memiliki tujuan untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal yang memonopoli perdagangan batik.

SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 yang diketuai oleh H.O.S Tjokroaminoto.

Setelah berubah nama, jumlah anggota SI pun terus meningkat karena semua orang diperbolehkan ikut dalam organisasi ini selama memeluk agama Islam.

Pada tahun 1921, SI terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah karena adanya penyusupan paham sosialis-komunis. SI Putih berpusat di Yogyakarta dan SI Merah berpusat di Semarang dan berhaluan komunis.

3. Indische Partij.

Organisasi Indische Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Tokoh yang mendirikan organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker, R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.

Ketiga tokoh yang dikenal dengan panggilan “Tiga Serangkai” tersebut, membangun Indische Partij untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Organisasi Pergerakan Nasional ini merupakan organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda melalui tulisan R.M Suwardi Suryaningrat Als “ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda)”.

4. Perhimpunan Indonesia.

Pada tahun 1908, Sutan Kasayangan dan R.M Noto Suroto mendirikan orga

Kemudian pada tahun 1925, organisasi ini mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara.

Beberapa tokoh ternama pun ikut bergabung dalam organisasi Pergerakan Nasional ini, seperti Mohammad Hatta, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan R.M Suwardi Suryaningrat.

Organisasi ini memiliki azas perjuangan dengan kekuatan sendiri dan tidak meminta pada pemerintah Belanda.

Perhimpunan Indonesia juga memiliki majalah yang disebut sebagai Hindia Poetra yang kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh johannesmangaraja dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 11 Jul 21