Pakaian adat yang ada pada gambar merupakan pakaian adat dari Suku Asmat (D).

Pembahasan

Suku Asmat merupakan suku asli Papua bagian selatan tepatnya yang mendiami Kabupaten Asmat. Dikutip dari halaman web resmi Pemerintah Kabupaten Asmat, nama Asmat sudah dikenal dunia sejak tahun 1904. Bahasa yang digunakan oleh penduduk Kabupaten Asmat adalah bahasa yang dikelompokkan sebagai bahasa Irian bagian Selatan. Pengelompokkan bahasa ini dilakukan oleh Clemens L. Voorhoeve seorang Linguis yang mendalami dan mempelajari bahasa-bahasa Papua. Pada tahun 1965, bahasa yang digunakan suku Asmat menjadi filum bahasa-bahasa Irian (Papua) Non-Melanesia.

Hiasan kepala yang digunakan oleh 2 orang pada gambar disebut Kasuomer. Kasuomer (tutup kepala) terbuat dari anyaman daun sagu dan akar kayu yang kemudian dihias dengan bulu burung cendrawasih atau kasuari. Baik perempuan dan laki-laki suku Asmat, sama-sama menggunakan rok rumbai sebagai penutup alat vital. Selain itu, suku Asmat juga menggunakan beberapa aksesoris seperti kalung (Tisen pe) dan gelang (Sof betan). Keunikan yang kentara dari pakaian adat suku Asmat adalah riasan tubuh yang berupa corak dan juga garis sejajar dengan warna-warna khas seperti; merah, putih, hitam, dan hijau, yang disebut dengan Wasse mbi yang cenderung digunakan jika ada upacara adat tertentu.

Rumah adat Asmat yang bernama Jeu atau rumah bujang, dikhususkan untuk para pemuda yang belum menikah. Jeu biasanya digunakan untuk melakukan pesta-pesta sakral, digunakan juga apabila adanya perang/perdamaian dan juga menjadi tempat menceritakan dongeng para leluhur.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang Guratan Indah suku Asmat Papua: yomemimo.com/tugas/48974568
2. Materi tentang Dampak Positif Sistem Paruh Masyarakat: yomemimo.com/tugas/6317234
3. Materi tentang Seni khas suku Asmat: yomemimo.com/tugas/2794533

Detail jawaban

Kelas: 8

Mapel: IPS

Bab: Keragaman Sosial Budaya sebagai Modal Dasar Pembangunan Nasional

Kode: 8.10.4

#TingkatkanPrestasimu