Jawaban:

Untuk itulah dibuatkan arah pengembangan jaringan transportasi tiap-tiap pulau. Peneliti Utama Kementrian Perhubungan Denny Siahaan mengungkapkan ada beberapa pengembangan yang sudah disiapkan untuk sistem transportasi nasional (Sistranas) 2030.

Pengembangan di pulau Jawa dan Bali, menurut Denny akan fokus pada logistic center dan distribution center sebagai pulau yang paling ‘hidup’ nadi perekonomiannya. Selain itu juga tetap fokus dalam meningkatkan aksesibilitas kawasan tertinggal di pesisir selatan Pulau Jawa.

“Pada 2030 nanti, transportasi kereta api akan melayani kereta jalur cepat untuk urata Jawa,” kata Denny dalam acara Round Table Discussion yang diselenggarakan Badan Litbang Perhubungan di Jakarta, Rabu (5/2).

Tujuh pelabuhan utama yang sudah eksisting juga akan dikembangkan dan jaringan transportasi penyebrangan di Pulau Jawa akan diarahkan pada lintas penyebrangan antarpropinsi dan antarpulau dengan ketersediaan 21 dermaga.

Di dalam pulau Sumatera, menurut Denny titik berat akan dilakukan pembentukan tiga jalur utama transportasi jalan yakni lintas timur, tengah, dan barat. Menghubungkan kota-kota di sepanjang pulau Sumatera dengan lintas kereta api di lintas timur Sumatera dengan 10 koridor.

“Serta pemantapan fungsi bandar udara sebagai bandara pengumpul (hub) dan pengumpan(spoke),” imbuh Denny.

Di Kalimantan, lanjut Denny sebagai pulau dengan sumber daya alam yang kaya diantaranya batu bara, maka akan diwujudkan keterpaduan jaringan pelayanan di empat terminal khusus batu bara. Begitu juga dengan kapal, maka akan diupayakan untuk peningkatan jumlah kapal yang melayani angkutan barang di sana.

Kapasitas angkutan Antar Kota dan Antar Propinsi (AKAP) juga akan ditingkatkan menjadi 18% dengan bertambahnya 21 terminal tipe A. Sedangkan pada transportasi sungai akan ditujukan untuk menjangkau seluruh daerah pedalaman Kalimantan dan daerah terpencil.

Sulawesi dengan potensi pelabuhan yang besar juga akan dikembangkan tiga pelabuhan utama yakni di Bitung, Makasar, dan Pantoloan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas pelabuhan. Ditambah juga dengan pembangunan 11 dermaga baru.

“Transportasi perkotaan dan udara juga akan terus dikembangkan untuk menampung pertumbuhan permintaan,” kata Denny.

Di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua juga terus ditingkatkan terutama transportasi laut dan udaranya. Namun begitu, transportasi jalan dan penyebrangan juga dikembangkan untuk memenuhi layanan masyarakat.

Di Nusa Tenggara akan dibangun tiga dermaga untuk penyebrangan antarpulau dan pengembangan pelabuhan Tenau Kupang serta pemantapan fungsi bandara sebagai hub dan spoke.

Sedangkan di Maluku akan ditingkatkan jumlah lintasan penyebrangan dengan memmbangun sembilan unit dermaga, meningkatkan frekuensi trayek tetap dan teratur dengan dua pelabuhan utama dan membangun lima bandara baru di Maluku dan dua bandara di Maluku Utara.

“Papua akan dikembangkan penyebrangan dan menambah satu pelabuhan utama. Sedangkan jaringan kereta api nantinya diharapkan dapat melayani kota-kota seperti Nabire-Manokwari dan lainnya,” tutur Denny.