Bagaimana Bila dalam mobilitas sosial orang tidak mengenal budaya? Beri

Berikut ini adalah pertanyaan dari BlueSkyGGI pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bagaimana Bila dalam mobilitas sosial orang tidak mengenal budaya? Beri alasanya!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Mobilitas sosial atau gerak sosial didefinisikan perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain.

Dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) karya Indera Ratna Irawati, seseorang mengalami perubahan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Bisa juga seseorang tersebut hanya berpindah peran saja tanpa mengalami perubahan kedudukan (status) sosialnya.

Pengertian mobilitas sosial menurut Kimball Young dan Raymond W Mack adalah suatu gerak dalam struktur sosial.

Misalnya, seorang guru beralih menjadi pemilik toko buku atau seseorang yang pindah temopat kerja karena gaji yang lebih tinggi, maka dirinya melakukan gerak sosial.

Baca juga: Mensos Resmikan Loka Rehabilitasi Sosial di Takalar dan Salurkan Bansos Sembako

Gejala sosial

Pengertian mobilitas sosial dalam sosiologi terdiri atas berbagai hal, di antaranya:

Arah mobilitas sosial

Dari arah mobilitas sosial yang berlangsung terbagi menjadi dua, yaitu:

Vertikal, perubahan status sosial atau kelas sosial seseorang ke atas atau ke bawah.Horizontal, perubahan status seseorang dalam kelas sosialnya tanpa berubah hierarki prestise dan jenis kelas sosial.Mobilitas sosial dilihat dari waktu

Mobilitas sosial baik yang berlangsung dalam satu generasi maupun dari satu generasi ke generasi lainnya.

Mobilitas yang dilakukan seseorang dalam kehidupannya, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya disebut mobilitas segenarasi.

Faktor-faktor penentu mobilitas

Di masyarakat terdapat beberapa faktor yang menentukan terjadinya mobilitas sosial, sebagai berikut:

Faktor struktur

Faktor yang menentukan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memperolehnya. Beberapa faktornya adalah:

Struktur pekerjaan

Setiap masyarakat memiliki pola dan ciri tersendiri dalam menentukan kedudukan seseorang. Bahkan secara individu juga memiliki kedudukan sosialnya masing-masing.

Misalnya masyarakat yang bekerja di bidang pertanian dan kehutanan memiliki kedudukan masyarakat.

Perbedaan fertilitas

Negara yang memiliki tingkat kelahiran tinggi akan sulit melakukan mobilitas sosial vertikal naik, dibandingkan dengan masyarakat atau negara dengan tingkat kelahiran rendah.

Rendahnya kelahiran, biasanya memberi kesempatan masyarakat lapisan bawah untuk menempati kedudukan sosial pada lapisan menengah atau lapisan atas.

Ekonomi ganda

Di negara berkembang memiliki dua tipe ekonomi yang berbeda, yaitu:

Tipe ekonomi tradisional, banyak masyarakat berprofesi sebagai petani yang mengonsumsi hasil produk dan sedikit yang dijual. Sehingga sulit untuk mengalami mobilitas sosial vertikal naik.Tipe ekonomi modern atau pasar, di mana banyak masyarakat berprofesi di sektor industri yang memproduksi untuk pasar sehingga banyak kesempatan terjadi mobilitas sosial vertikal naik.Penghambat dan penunjang mobilitas sosial

Pada masyarakat yang memiliki sistem sosial terbuka, akan mengalami mobilitas sosial vertikal naik yang sulit. Karena kesempatan yang sempit.

Baca juga: Pendidikan Mampu Mengubah Status Sosial, Fakta atau Harapan?

Berbeda dengan Indonesia, meski memiliki sistem sosial yang terbuka, Indonesia membuka kesempatan setiap warganya untuk meraih keberhasilan.

Hal tersebut dijamin oleh Pasal 27 UUD 1945 yang berisi sebagai berikut:

Setiap warga negara sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya.Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.Faktor individu

Selain faktor struktur, terdapat faktor individu yang juga berpengaruh dalam menentukan siapa yang akan mencapai kedudukan tinggi.

Beberapa faktor tersebut yaitu:

Perbedaan kemampuan

Bakat yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, sehingga kesempatan untuk memiliki kedudukan yang tinggi juga berbeda.

kemampuan tersebut tergantung dengan usaha yang dilakukan. Perbedaan kemampuan menjadi faktor yang cukup penting untuk menghasilkan keberhasilan hidup dan mobilitas sosial.

Baca juga: Ragam Rumah Jawa, Simbol Status Sosial

Orientasi sikap terhadap mobilitas

Untuk meningkatkan masa depan mobilitas sosial dapat melakukan dua hal berikut:

Pendidikan, menjadi arah mobilitas sosial untuk mendapatkan kedudukan yang diinginkan seseorang.Kebiasaan kerja, dengan kerja keras menjadi salah satu usaha untuk memperbaiki kedudukan sebelumnya.Pola kesenjangan nilai

Terdapat dua hal perilaku yang menghambat terjadinya mobilitas sosial vertikal naik, sebagai berikut:

Seseorang tidak sepenuhnya berupaya mencapai sasaran yang diinginkan.Banyak yang tidak menyadari bahwa sejumlah perilaku tertentu tidak menunjang sasaran. Misalnya seorang pekerja menghendaki kedudukan yang lebih baik, namun tidak memenuhi tugas yang ditargetkan.

Pola kesenjangan nilai, memercayai nilai yang diakuinya tetapi yang bersangkutan tidak melakukan usaha untuk mencapainya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh luthfianabila95 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Feb 22