Kalimat yang tepat untuk mewawancarai seorang penjahit pakaian adalah

Berikut ini adalah pertanyaan dari Kenanputra6847 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kalimat yang tepat untuk mewawancarai seorang penjahit pakaian adalah

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Wartawan : “Assalamu’alaikum, selamat siang bu?”

Narasumber : “Wa’alaikumussalam, selamat Siang”

Wartawan : “Serbelumnya, perkenalkan nama saya Yulia Pransiska dari kelas X IPS I dan saya bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta. Bolehkah saya mewawancarai Ibu?”

Narasumber : “Boleh, Silahkan Yulia”

Wartawan : “Terimakasih Ibu, sebelumya boleh saya tahu siapa nama lengkap ibu?”

Narasumber : “Nama Saya Ibu Cucu Muliati”

Wartawan : “Lalu, di kota manakah ibu dilahirkan dan pada tanggal berapakah?”

Narasumber : “Saya Lahir di kota Malang, tepatnya pada tanggal 19 September 1962”

Wartawan : “Kalau boleh tahu, sudah berkelurgakah ibu?”

Narasumber : “Sudah, tetapi saya sudah bercerai”

Wartawan : “Lalu, sudah mempunyai berapa anakkah ibu?”

Narasumber : “Alhamdulillah saya sudah dikaruniai 3 orang anak, serta 2 orang anak angkat”

Wartawan : “Baik bu, Yang kita tau ibu mempunyai usaha terapi urut, sejak kapan ibu membuka usaha ini bu?”

Narasumber : “Sudah 27 tahun yang lalu nak”

Wartawan : “Sudah lama sekali ya bu, lalu sebelum membuka usaha terapi urut ini, apa pekerjaan ibu sebelumnya?”

Narasumber : “Dulu saya bekerja di pabrik, lalu saya bekerja sebagai pegawai asuransi dan sekarang sudah pensiun”

Wartawan : “Untuk membuka usaha ini pasti tidak mudah ya bu, lalu adakah orang yang berjasa dan membantu ibu dalam membuka usaha ini?”

Narasumber : “Memang saya akui membuka usaha ini sangat tidak mudah, tapi Alhamdulillah saya berjuang sendiri dalam membuka usaha ini”

Wartawan : “Sebelum mempunyai tempat praktek di rumah sendiri seperti ini, dimanakah ibu membuka tempat untuk usaha ibu?”

Narasumber : “Dulu saya masih dipanggil-panggil untuk kerumah orang yang hendak diterapi urut oleh saya, jadi saya belum mempunyai tempat untuk usaha saya ini”

Wartawan : “Kalau saya boleh tahu, kenapa ya ibu masih menggeluti usaha ibu ini?”

Narasumber : “Karena masih banyak yang membutuhkan jasa saya, ya walaupun usaha saya ini masih tradisional tetepi masih dapat di terima di zaman yang modern ini. Apalagi ini bisa dibilang alternatiif, dan kadang orang datang kesini juga saran dokter”

Wartawan : “Dan siapa saja sih pasien yang tergolong istimewa yang pernah dateng ke terapi urut ibu ini?”

Narasumber : “Selain warga sekitar rumah, ada pelanggan saya yang berprofesi sebagai dokter, suster,perawat sampai orang-oraang medispun pernah dating ke terappi urut saya ini”

Wartawan : “Biasanya berapkah tarif urut ibu ini?”

Narasuumber : “Pelanggan biasanya memberikan paling besar itu Rp.100.000 dan yang paling sedikit itu Rp.75.000, Tetapi, saya tidak memasang tarif dalam usaha saya ini, saya menerima berapapun uang yang dikasih atau seikhlasnya”

Wartawan : “Apa sajakah keluhan pasien yang datang ke tempat terapi urut ibu Cucu ini?”

Narasumber : “Penyakit lambung, ada juga yang darah tinggi, kaku urat, ibu hamil, dan yang paling sering itu penyakit darah”

Wartawan : “Apakah pasien yang datang pernah ada yang merasa komplein?”

Narasumber : “Alhamdulillah belum pernah ada yang komplein setelah datang berterapi urut disini, dan malah mereka merasa puas dengan menunjukkann datang lagi kesini-datang lagi kesini, semoga jangan sampailah kejadian komplein setelah terapi urut di usaha saya ini”

Wartawan : “Dan kalau boleh tahu, apakah ibu mempunyai bakat dari orangtua dalam memijit terampil sehingga para pasien ibu senang?”

Narasumber : “Saya tidak mempunyai bakat dari orangtua saya, tetapi saya otodidak atau belajar sendiri, saya dulu rajin mengikuti seminar-seminar dan otonomi tubuh, ya, Alhamdulillah apabila pasien senang, karena apabila pasien puas itu sudah menjadi kebahagian yang tak bias dibalas dengan apapun bagi saya”

Wartawan : “Nah, apa sih nama usaha urut ibu ini?”

Narasumber : “Tadinya saya ingin menamai usaha urut saya dengan nama Mardatillah, tapi karena kita tidak pake plang jadi orang taunya ini usaha terapi urut Ibu Cucu, dan nama Ibu Cucu juga orang-orang tahu dari mulut ke mulut, walaupun hanya dari mulut ke mulut Alhamdulillah orang-orang dari Jabodetabek berdatangan untuk terapi urut di usaha saya ini”

Wartawan : “Apakah ibu sendiri yang mengurut para pasien atau ibu juga punya pekerja?”

Narasumber : “Tadinya memang hanya saya sendiri yang mengurut para pasien, tetapi karena semakin banyak orang yang berdatangan saya kualahan untuk mengurut sendirian, dan saya memutuskan untuk memiliki pekerja, walaupun baru satu orang pekerja”

Wartawan : “Dari hasil kerja ibu selama ini, apa rencana ibu kedepan?”

Narasumber : “Alhamdulillah saya akan pergi umrah pada tanggal 26 Maret 2014 ini bersama Adik perempuan saya dari hasil usaha terapi urut saya ini”

Wartawan : “Lalu bagaimana dengan tempat urut ibu, apakah sudah ada rencana akan memperluas tempat tersebut?

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zihanfiliaamurid dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 25 Jan 22