3. . Kata فليسجد سجدتين artinya adalah a. hendaklah sujud

Berikut ini adalah pertanyaan dari ernajambi500 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

3. . Kata فليسجد سجدتين artinya adalaha. hendaklah sujud dua kali

b. hendaklah menirukan sujud dua kali

c. hendaklah ikut sujud dua kali

d. hendaklah menyuruh sujud dua kali

tolong dibantu ya kak​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

a.hendaklah sujud dua kali

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan sujud sahwi adalah sujud yang dituntut (untuk dilakukan) di akhir shalat untuk menambal kekurangan dalam shalat, atau kelebihan, atau keraguan.

Sujud sahwi disyariatkan, berdasarkan sabda Nabi ﷺ,

إذا نسي أحدكم فليسجد سجدتين

“Bila salah seorang di antara kalian lupa (dalam shalatnya), maka hendaknya sujud dua kali.”[1]

Dan berdasarkan perbuatan Nabi ﷺ, sebagaimana akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Dan para ulama telah berijma’ bahwa sujud sahwi disyariatkan. Sebab-sebab sujud sahwi adalah kelebihan, kekurangan, dan keraguan.

KAPAN WAJIB SUJUD SAHWI

Sujud sahwi wajib karena sebab-sebab berikut:

1). Bila seseorang menambah perbuatan dari jenis amalan dalam shalat, misalnya menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk, sekalipun durasinya diasumsikan seukuran lama duduk istirahat, berdasarkan hadits Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,

صلّى بنا رسولُ اللهِ صلّى اللهُ عليه وسلَّم خمسًا فلمّا انفَتَل توشوش[2] القومُ بينهم، فقال: ما شأنُكم؟! قالوا: يا رَسولَ اللهِ، هل زِيدَ في الصَّلاةِ شيء؟ قال: لا، قالوا: فإنَّك قد صلَّيتَ خمسًا فانفَتَل[3] فسجَدَ سجدتينِ ثمَّ سلَّم، ثمَّ قال: إنَّما أنا بشَرٌ أنسى كما تنسَونَ فإذا نسي أحدكم فليسجد سجدتين.

“Rasulullah ﷺ pernah shalat bersama kami lima rakaat. Ketika beliau telah selesai dari shalat, maka terdengar suara gaduh di antara mereka. Maka beliau bertanya, ‘Ada apa dengan kalian?’ Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, adakah sesuatu yang ditambahkan dalam shalat?’ Beliau menjawab, ‘Tidak.’ Mereka berkata, ‘Sesungguhnya Anda telah melakukan shalat lima rakaat.’ Lalu beliau berbalik kembali menghadap kiblat, lalu melakukan sujud dua kali, kemudian salam. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, aku lupa sebagaimana kalian juga lupa. Karena itu, bila salah seorang di antara kalian lupa, maka hendaknya dia sujud dua kali’.”[4]

Bila tambahan dalam shalat diketahui saat shalat berlangsung, maka dia wajib duduk saat mengingatnya, sekalipun saat dia rukuk, karena seandainya dia melanjutkan kelebihan tersebut sepengetahuannya, maka dia telah menambah sesuatu dalam shalat dengan sengaja, dan ini dilarang.

2). Atau mengucapkan salam sebelum shalatnya sempurna, berdasarkan hadits Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,

سَلَّمَ رَسولُ اللهِ صَلّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ في ثَلاثِ رَكَعاتٍ، مِنَ العَصْرِ، ثُمَّ قامَ فَدَخَلَ الحُجْرَةَ، فَقامَ رَجُلٌ بَسِيطُ اليَدَيْنِ، فَقالَ: أقُصِرَتِ الصَّلاةُ يا رَسولَ اللهِ؟ فَخَرَجَ مُغْضَبًا، فَصَلّى الرَّكْعَةَ الَّتي كانَ تَرَكَ، ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ، ثُمَّ سَلَّمَ.

“Rasulullah ﷺ mengucapkan salam pada rakaat ketiga dari Shalat Ashar, kemudian beliau bangkit lalu masuk bilik (rumah), lalu seorang laki-laki yang kedua tangannya panjang berdiri seraya berkata, ‘Apakah shalat diqashar wahai Rasulullah?’ Maka beliau keluar [dalam keadaan dibuat gusar], lalu beliau shalat satu rakaat yang tertinggal, kemudian mengucapkan salam, kemudian sujud sahwi dua kali kemudian salam.”[5]

3). Melakukan kesalahan bacaan yang mengubah makna karena lupa, karena bila sengaja, maka ia membatalkan shalat, maka bila lupa, ia wajib sujud sahwi.

4). Meninggalkan salah satu wajib shalat, berdasarkan hadits Ibnu Buhainah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

صَلّى لَنا رَسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عليه وسلَّمَ رَكْعَتَيْنِ مِن بَعْضِ الصَّلَواتِ، ثُمَّ قامَ، فَلَمْ يَجْلِسْ، فَقامَ النّاسُ معهُ، فَلَمّا قَضى صَلاتَهُ ونَظَرْنا تَسْلِيمَهُ كَبَّرَ قَبْلَ التَّسْلِيمِ، فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وهو جالِسٌ، ثُمَّ سَلَّمَ.

“Rasulullah ﷺ shalat mengimami kami dua rakaat dari shalat-shalatnya, kemudian beliau berdiri sehingga tidak duduk (untuk tasyahud awal),[6] lalu orang-orang berdiri bersama beliau. Manakala beliau menyelesaikan shalat dan kami menunggu salamnya, maka beliau bertakbir sebelum salam, lalu beliau sujud (sahwi) dua kali ketika beliau duduk (tasyahud akhir), kemudian mengucapkan salam.”[7]

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh afifahsalsabillaazza dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 10 Jan 22