Berikut ini adalah pertanyaan dari ayutrisnawati957 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
dibaca normal 3 menit
Home
Pendidikan
Alquran Mengajarkan untuk Hati-Hati Menyebarkan Informasi
Penulis: M. Quraish Shihab
31 Mei 2018
View non-AMP version at tirto.id
Surat al-Hujurat ayat 8 mengajarkan pentingnya verifikasi dan klarifikasi.
tirto.id - “Hai orang-orang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal."
Ayat ini, menurut banyak ulama, turun menyangkut kasus al-Walid Ibn Uqbah Ibn Abi Mu’ith yang ditugaskan Nabi SAW., pergi menuju ke Bani al-Musthalaq untuk memungut zakat. Ketika anggota masyarakat yang dituju mendengar kedatangan utusan Nabi, mereka keluar dari perkampungan untuk menyambutnya sambil membawa sedekah mereka. Tetapi al-Walid malah menduga bahwa mereka akan menyerangnya.
Karena itu, ia kembali dan melapor kepada Rasul bahwa Bani al-Mustalaq enggan membayar zakat dan bermaksud menyerang Nabi SAW (dalam riwayat lain dinyatakan bahwa mereka telah murtad). Rasul marah dan memerintahkan Khalid Ibn Walid menyelidiki keadaan sebenarnya sambil berpesan agar tidak menyerang mereka sebelum duduk persoalan menjadi jelas.
Khalid lantas mengutus seorang informan untuk menyelidiki perkampungan Bani al-Musthalaq. Ternyata masyarakat desa itu mengumandangkan adzan dan melaksanakan salat berjamaah. Khalid kemudian mengunjungi mereka lalu menerima zakat yang telah mereka kumpulkan.
Riwayat lain menyatakan bahwa justru mereka yang datang kepada Rasul SAW., untuk mengantarkan zakat sebelum Khalid Ibn al-Walid melangkah ke perkampungan mereka.
Ada riwayat lain tentang asal usul ayat ini. Namun, yang jelas, ia berpesan bahwa: jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita yang penting, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan, yakni telitilah kebenaran informasinya dengan menggunakan berbagai cara, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan tentang keadaan yang sebenarnya dan yang pada gilirannya dan dengan segera menyebabkan kamu atas perbuatan kamu itu beberapa saat saja setelah terungkap hal sebenarnya menjadi orang-orang menyesal atas tindakan kamu yang keliru.
Berbeda-beda pendapat ulama tentang kasus turunnya ayat ini. Ada yang menolak riwayat tersebut sehingga riwayat ini tidak dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa ada sebagian sahabat Nabi yang tidak dapat diakui integritasnya. Ada lagi yang membenarkannya, sambil menyatakan bahwa al-Walid Ibn Uqbah salah paham menyangkut Bani al-Musthalaq, apalagi sebelumnya telah ada permusuhan antara mereka dan al-Walid yang pernah membunuh salah seorang keluarga mereka. Yang salah paham tentunya tidak berdosa.
Ada lagi yang mempersalahkan al-Walid dengan alasan jika dia salah paham maka sewajarnya kesalahpahamannya itu dia sampaikan kepada Nabi saw., sambil berkata: “Saya duga mereka akan membunuhku", dan tidak memfitnah dengan menyatakan: "Mereka enggan membayar zakat". Dengan demikian, dialah yang dimaksud dengan kata fasiq pada ayat ini, apalagi sejarah hidupnya menunjuk ke arah sana.
Banyak ulama yang menyatakan bahwa al-Walid ditugaskan oleh Sayyidina Utsman RA., sebagai penguasa kota Kufah di Irak, dan pada suatu ketika, dalam keadaan mabuk, dia memimpin salat subuh sebanyak empat rakaat. Ketika dia ditegur, dia berkata: "Maukah aku tambah lagi rakaat-rakaatnya?" Akhirnya, dia dipecat oleh Sayidina Utsman -- demikian antara lain menurut al-Biqa’i.
Penjelasan:
semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Savilamonecha553 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 26 Jul 21