Salah satu dampak globalisasi adalah kehilangan nasionalisme akibat dampak westernisasi, maka sikap masyarakat terhadap westernisasi seharusnya tetap memupuk sikap nasionalisme.

Pembahasan:

Nasionalisme adalah salah satu istilah yang kerap kita dengar, namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan nasionalisme? Nasionalisme pada dasarnya ialah

suatu sikap atau semangat yang wajib dimiliki warga negara Indonesia dalam menunjukan rasa cinta terhadap tanah airnya. Jika ditelaah secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari bahasa Inggris, 'nationalism' dan 'nation'. Kata 'nation' sendiri mengacu pada kata Latin yakni 'natio'yang berasal dari 'nascor' yang bermakna "saya lahir" atau "saya dilahirkan". Sehingga kata 'nation' saat ini dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang merupakan penduduk resmi suatu negara dan mencintai tanah airnya. Sedangkan, KBBI mengartikan nasionalisme sebagai Nasionalisme adalah suatu paham dalam mencintai bangsa dan negaranya sendiri.

Tujuan adanya nasionalisme sendiri adalah: - Menjaga persatuan dan kesolidan

masyarakat nasional dari ancaman luar. - Menjaga semangat rela berkorban demi tanah air.

- Menghilangkan ekstremisme.

Contoh sikap nasionalisme adalah:

- mencintai lingkungan tanah air - rukun dalam dan antar lingkungan, suku, dan agama

- taat aturan

- berprestasi di kancah dunia

Globalisasi sendiri adalah proses penyebaran nilai kebudayaan, pandangan,

dan paham dari satu tempat ke tempat lain. Globalisasi dapat membawa dampak positif dan negatif terhadap suatu negara. Salah satunya dampak terhadap sikap nasionalisme. Globalisasi dapat melunturkan nilai-nilai cinta tanah air yang sudah ada. Salah satunya westernisasi yang dapat melunturkan adat ketimuran milik Indonesia. Seperti sikap egois dan kurang menghormati orang tua. Jadi, kita harus mampu menyikapi globalisasi dengan bijak. Salah satunya dengan memupuk sikap nasionalisme.