Jawaban:

Community of East Asia Studies (CEAS) HI UMM hadir lagi dengan kajian rutin tentang Asia Timur (9/7) melalui program CEAS TALK secara Virtual. Kajian kali ini berjudul “Adakah Akhir dari Konflik Laut China Selatan?” dengan pemateri yang mendalami kajian Laut China Selatan. Beliau adalah Bapak Maulana Amrullah S.IP,M S.S. yang saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di Institute of Political Science, National Sun Yat Sen University, Taiwan. Kajian kali ini diikuti oleh para mahasiswa, peneliti, dan pakar HI lainnya yang begitu antusias untuk memahami lebih dalam mengenai akhir dari konflik Laut China Selatan.

Bapak Maulana menjelaskan bagaimana dinamika dan ekskalasi konflik di antara negara-negara yang mengklaim Laut China Selatan adalah bagian dari teritorial negara dan keinginan mereka untuk mengakhiri konflik tersebut. Kepulauan Spartly dan Paracel adalah salah satu wilayah sengketa klaim territorial dari negara-negara sekitar. Selain itu kepentingan dari negara-negara seperti factor kedaulatan dan keamanan, sumber daya yang melimpah seperti minyak, gas energi serta kekayaan ekosistem laut di dalamnya.

Pak Maulana menambahkan bahwa pada sektor ekonomi, diketahui 30% wilayah Laut China Selatan merupakan jalur perdagangan atau "shiping trade”. Suasana menjadi lebih panas sejak China memposisikan persenjataan dan pangkalan militer di beberapa pulau di kawasan Laut China Selatan. China mengklaim wilayah tersebut berdasarkan faktor historis sebagai pondasi keputusan dan res

Penjelasan:

mohon di beri jawaban yang terbaik