Berikut ini adalah pertanyaan dari rodrigo41 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sengketa perbatasan antarnegara diASEAN secara mendasar dipicu oleh belum tuntasnya garis-garis
batas darat. Garis-garis batas sebagai penanda fisik tegaknya suatu negara adalah hal yang sensitif di
ASEAN. Pengalaman tiga sengketa Thailand–Kamboja, Thailand–Laos, Malaysia–Indonesia merupakan contoh
sengketa di ASEAN yang masing-masing memiliki keunikan latar belakang. Beberapa mekanisme menjadi pilihan
mereka untuk mengatasi perselisihan, yaitu bilateral, regional, dan multilateral. Tiga pilihan ini tercantum dalam klausul
TAC (1976) dan ASEAN Charter (2007). Proses perundingan bersahabat sebagai cara perundingan bilateral menjadi
mekanisme solusi yang selalu diutamakan dalamASEAN. Setelah melewati proses bilateral yang panjang, dua kasus
sengketa (Thailand-Kamboja, Malaysia-Indonesia) akhirnya dibawa ke ranah hukum tingkat multilateral
(International Court of Justice), sebagai upaya terakhir. Sedangkan antara Thailand dan Laos memutuskan untuk
melihat senjata/ status quo (1988) sebelum Laos bergabung ke ASEAN (1997), dan mengembangkan kerja sama
ekonomi perbatasan sebagai. Ini membawa penyelesaian yang tepat atas penyelesaian
konflik dengan 3 kasus sengketa dengan proses penyelesaian yang variatif. Proses negosiasi ramah yang
relatif lama telah terjadi antarpihak, sehingga tidak terjadi perselisihan di ASEAN
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ezar5gans dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 03 Sep 22