Brahmana yang membatalkan sukla brahmacarinya karena melihat leluhurnya menderita di

Berikut ini adalah pertanyaan dari Niaajzeta9326 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Brahmana yang membatalkan sukla brahmacarinya karena melihat leluhurnya menderita di alam hakirat adalah...

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Brahmana yang membatalkan sukla brahmacarinya karena melihat leluhurnya menderita di alam akhirat adalah Jaratkaru.

Pembahasan

Menurut masyarakat Bali, Sukla Brahmacari dipahami sebagai tingkatan hidup membujang atau tanpa mendambakan pendamping hidup selama hidupnya. Brahmana yang melakukan hal tersebut adalah Jaratkaru.

Cerita ini mengisahkan seorang brahmana bernama Jaratkaru yang kesehariannya tekun mengumpulkan butir-butir padi untuk ditanak dan dijadikan hidangan bagi tamunya serta dihaturkan kepada dewa (Tuhan). Kisah ini mencerminkan suatu ketekunan seorang tokoh Jaratkaru, dimana ia sejak kecil berkomitmen untuk melakukan brahmacari dan hanya melakukan tapabrata demi meningkatkan kecerdasan menempuh pendidikan dengan jalan bertapa. Pada puncak keberhasilan bertapanya, Sang Jaratkaru mendapat anugrah untuk secara leluasa pergi berziarah kemana saja yang ia inginkan. Dalam perjalanannya, tibalah ia pada suatu tempat antara sorga dan neraka, yang disebut ayatanastana. Di ia melihat atma tergantung di buluh petung yang di dalamnya terdapat seekor tikus mengerat atau berusaha memotong buluh petung tersebut. Keadaannya sangat memperihatinkan, selain kakinya diikat, tubuh yang bergayut di buluh itu terlihat sangat kurus, kusut, lesu dengan rambut putih yang terurai. Hal inilah yang membuat hati Jaratkaru terenyuh, sedih, dan seakan ikut merasakan penderitaan atma tersebut. Sang Jaratkaru mendekat dan berusaha menanyakan perihal atma tersebut. Sang atma menjelaskan ikwal dirinya digantung di buluh petung tersebut adalah lantaran anaknya yang bernama Jaratkaru tidak berketurunan.

Hati Sang Jaratkaru tersayat melihat leluhurnya menderita susah. “Saya inilah yang bernama Jaratkaru, seorang keturunanmu yang rajin bertapa dan bertekad menjadi brahmacari. Namun, apapun itu  jika menjadi jalanmu untuk kembali ke sorga, janganlah khawatir, saya akan membatalkan kebrahmacarian saya dan mencari anak istri. Saya mengehendaki istri yang namanya setara dengan nama saya sehingga tiada bertentangan dalam perkawinan. Bila sudah mempunyai anak, saya akan menjadi brahmacari lagi, senanglah hatimu." Akhirnya Sang Jaratkaru memperistri perempuan yang senama dengan dirinya, yaitu Nagini Jaratkaru. Dari perkawinan inilah Sang Astika lahir sehingga dapat membebaskan kedua pihak leluhurnya, Yayawarabrata (ayahnya Jaratkaru) melayang lepas dari gantungan buluh petung, dan para ular (saudara-saudaranya Nagini Jaratkaru) terbebas dari upacara sarpha yadnya (korban ular).

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang materi Brahmanapada linkyomemimo.com/tugas/8619415

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arinichoir dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 09 Aug 22