Berikut ini adalah pertanyaan dari agus10kurniawan2021 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Rumah Adat Dalam Loka Nama rumah adat ini berasal dari bahasa Sumbawa, yang memiliki arti istana dunia.Nama ini digunakan karena pada zaman kesultanan Sumbawa dahulu, tempat ini juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan juga tempat tinggal para raja.Moms bisa melihat bahwa keunikan rumah adat ini juga bisa dilihat dari tiang yang menyokongnya.Tiang tersebut memiliki jumlah sama dengan Asmaul Husna, yaitu 99 buah. Kuatnya ajaran agama Islam pada masyarakat NTB ini yang membuat aspek budaya asli NTB ikut terpengaruh dengan nilai-nilai Islam.
2. Rumah Adat Bale Lumbung Rumah adat NTB selanjutnya adalah Bale Lumbung. Meski bangunan ini merupakan rumah adat, fungsi utamanya bukan sebagai tempat untuk ditinggali.Bale Lumbung dibuat oleh masyarakat NTB sebagai bangunan untuk menyimpan, sebagaimana namanya.Rumah adat ini biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan padi atau hasil pertanian lainnya setelah masa panen.Biasanya hasil panen khususnya padi akan mereka simpan sementara waktu di dalam rumah adat ini.Karena hanya digunakan untuk menyimpan hasil panen, material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini juga sebetulnya cukup sederhana.Di bagian atap, rumah adat ini biasanya hanya menggunakan bahan jerami yang bisa menutupi seluruh bagian rumah.Sementara untuk dinding bagian dalamnya, rumah adat ini menggunakan anyaman bambu yang disusun rapi.Bale Lumbung juga dibangun dengan konsep rumah panggung dengan tujuan mengantisipasi adanya hama tikus atau juga banjir yang kerap kali terjadi di NTB.
3. Rumah Adat Bale Jajar Rumah adat NTB selanjutnya adalah Bale Jajar yang kerap digunakan sebagai tempat hunian. Sejak zaman dahulu, suku Sasak yang tinggal di NTB telah menempati jenis rumah adat ini.Jika dilihat dari struktur bangunan, ada dua ruang utama yang bisa di temukan di dalam rumah adat jenis ini.Yang pertama adalah Sesangkong yang umumnya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persedian pangan.Dalam adat NTB, Sesangkong juga mungkin mempunyai fungsi yang sama seperti layaknya dapur.Sementara itu, ruang kedua yang bisa ditemukan di dalam Bale Jajar biasa disebut Dalem Bale yang merupakan ruang utama yang biasa digunakan oleh pemilik rumah.Bahan untuk membuat rumah ini juga cukup sederhana. Namun, bentuk rumah adat ini masih cukup normal jika dibandingkan dengan Bale Lumbung.Untuk bagian atap Bale Jajar digunakan bahan jerami, sementara untuk dindingnya menggunakan anyaman.Baca Juga: Mengenal Berbagai Rumah Adat Papua, Jenis, dan Keunikannya
4. Rumah Adat Bale Bonder Selanjutnya ada Bale Bonder yang dapat dikatakan sebagai salah satu rumah adat terbesar yang bisa di temukan di provinsi ini.Moms bisa dengan mudah melihatnya dari ukuran yang bisa mencapai 50 meter persegi. Ukuran bangunan yang besar ini dikarenakan Bale Bonder adalah tempat tinggal para pembesar suku.Dalam hal ini, para pembesar suku umumnya sama kedudukannya dengan perangkat desa atau dusun di sekitar. Oleh karena itu, umumnya hanya ada satu rumah adat NTB ini di setiap wilayah.Meski Bale Bonder umumnya digunakan oleh pengurus desa, namun desain bangunannya mirip dengan Bale Jajar.Hanya saja pada Bale Bonder ini ada satu ruang khusus yang memang disiapkan.Ruang ini akan digunakan jika ada hal penting yang harus diputuskan atau bisa dibilang sebagai ruang rapat atau juga ruang pengadilan jika ada suatu kasus di wilayah desa atau dusun.Karena ukuran bangunan rumah adat NTB ini yang tergolong besar, Bale Bonder membutuhkan beberapa tiang penyangga agar bangunanya tetap kokoh.Perlu diketahui, biasanya Bale Bonder menggunakan minimal 8 hingga 10 tiang penyangga agar ia bisa berdiri kokoh.Namun, ada beberapa Bale Bonder yang menggunakan lebih dari 20 tiang penyangga. Hal ini karena rumah adat NTB satu ini mempunyai ukuran yang sangat besar.
5. Rumah Adat Berugaq Sekapat Yang terakhir ada rumah adat yang disebut Berugaq Sekapat. Sebagian orang tidak menganggapnya sebagai rumah adat NTB, sedangkan sebagian lainnya tetap menyepakatinya.Hal ini karena bangunan Berugaq Sekapat mempunyai fungsi yang cukup penting di masa lalu, yaitu sebagai tempat penerimaan orang asing yang baru memasuki desa.Jika dilihat dari bentuk, bangunan ini juga lebih mirip dengan pondok kecil atau saung karena ukurannya sangat kecil jika dibandingkan yang lain.Luas Berugaq Sekapat ini tidak pernah lebih dari 5 meter persegi dengan hanya ada 4 tiang penyangga di setiap sudutnya.Selain itu, rumah adat NTB ini juga tidak memiliki dinding sama sekali, sehingga hal ini yang membuat sebagian orang tidak menganggapnya sebagai rumah adat.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Z3phyr dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 16 Aug 22