Beberapa faktor unsur iklim yang memengaruhi jenis keragaman yang ada di Kalimantan Timur antara lain:

1. Makanan daerah yaitu Nasi Bekepor: Kalimantan Timur memiliki iklim tropis yang lembap dan bercurah hujan tinggi sepanjang tahun. Faktor ini memengaruhi jenis makanan yang tersedia dan populer di daerah tersebut, seperti nasi bekepor yang terbuat dari ketan hitam dan dicampur dengan santan kelapa serta dibungkus daun pisang.

2. Rumah adat yaitu Rumah Lamin: Rumah Lamin merupakan rumah adat suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Rumah ini didesain untuk mengatasi iklim yang lembap dan curah hujan yang tinggi di daerah tersebut, sehingga memiliki struktur atap dan dinding yang kokoh dan tahan terhadap cuaca ekstrem.

3. Senjata yaitu Mandau: Mandau adalah senjata tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Faktor iklim yang lembap dan curah hujan yang tinggi di daerah tersebut memengaruhi pemilihan bahan untuk membuat mandau, seperti kayu keras dan besi tahan karat.

4. Alat musik yaitu Sape: Sape adalah alat musik tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Faktor iklim yang lembap dan curah hujan yang tinggi di daerah tersebut memengaruhi bahan pembuatan Sape, seperti kayu keras yang tahan terhadap cuaca ekstrem.

5. Tari daerah yaitu Hudoq Mahakam Ulu: Hudoq Mahakam Ulu adalah tari tradisional suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Tarian ini terinspirasi dari alam sekitar, seperti tumbuhan dan binatang yang hidup di daerah tersebut, yang dipengaruhi oleh iklim tropis dan curah hujan yang tinggi.

6. Baju daerah yaitu Miskat: Miskat adalah baju tradisional suku Kutai di Kalimantan Timur. Baju ini dibuat dari kain katun atau sutra yang ringan dan cocok digunakan di iklim tropis yang panas dan lembap.

7. Lagu daerah yaitu Indung: Indung adalah lagu daerah suku Dayak di Kalimantan Timur. Lagu ini terinspirasi dari alam sekitar yang dipengaruhi oleh iklim tropis dan curah hujan yang tinggi.

8. Tradisi daerah yaitu Erau, Ngugu Tahun, Dahau, Beliatan: Tradisi daerah ini mencakup berbagai ritual dan upacara yang dilakukan oleh suku Dayak di Kalimantan Timur. Beberapa tradisi ini terkait dengan pertanian dan perburuan yang dipengaruhi oleh iklim tropis dan curah hujan yang tinggi.