Kerajaan Singhasari merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Timur pada abad ke-13. Kerajaan Singhasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M.Ken Arok berhasil merebut tahta dari raja terakhir Kerajaan Kediri dengan menerima bantuankepercayaan rakyat dan pasukan Bhayangkara, sebuah kelompok prajurit yang dibentuk oleh Ken Arok sendiri.

Setelah Ken Arok wafat, tahta Singhasari diwariskan kepada putranya, Anusapati. Namun, Anusapati kemudian dibunuh oleh adiknya sendiri, Tohjaya, yang kemudian menjadi raja Singhasari yang baru. Di bawah pemerintahan Tohjaya, Singhasari mengalami kemajuan dan perluasan wilayah kekuasaan. Namun, Tohjaya terbunuh dalam pemberontakan dan digantikan oleh putranya, Wisnuwardhana.

Pada masa pemerintahan Wisnuwardhana, Singhasari mencapai puncak kejayaannya. Wisnuwardhana dikenal sebagai raja yang bijaksana dan memperkuat hubungan dengan negara-negara lain, seperti Tiongkok dan India.

Setelah Wisnuwardhana mangkat, tahta Singhasari diwariskan kepada putranya, Kertanegara. Pada masa pemerintahan Kertanegara, hubungan dengan Tiongkok menjadi memburuk dan terjadi serangan Mongol pada tahun 1293.

Kertanegara kemudian dibunuh oleh Jayakatwang, raja Gelang-Gelang, musuh bebuyutan Singhasari. Namun, Jayakatwang tidak mampu mempertahankan kekuasaannya dan Singhasari jatuh ke tangan Raden Wijaya, menantu Kertanegara.

Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit yang menggantikan Singhasari sebagai kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Indonesia. Singhasari menjadi awal mula bagi kemunculan Kerajaan Majapahit yang menjadi warisan budaya penting bagi bangsa Indonesia.

Itulah ringkasan mengenai Kerajaan Singhasari yang dikenal sebagai salah satu kerajaan penting dalam sejarah Indonesia. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam membentuk budaya dan peradaban di Indonesia pada masa lalu.