Jawaban:

- Rambu-rambu parameter Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam implementasinya di sekolah adalah sebagai berikut¹²:

* Otonomi sekolah, yaitu pemberian keleluasaan kepada sekolah untuk mengelola sumber daya dan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki, tanpa mengabaikan kebijakan pendidikan nasional dan peraturan yang berlaku.

* Akuntabilitas sekolah, yaitu kewajiban sekolah untuk bertanggung jawab atas kinerja dan hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan, baik kepada pemerintah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan lainnya.

* Partisipasi sekolah, yaitu keterlibatan aktif dan konstruktif dari seluruh warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan, peserta didik) dan masyarakat (komite sekolah, orang tua/wali, tokoh masyarakat, mitra kerja) dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan di sekolah.

* Kemitraan sekolah, yaitu kerja sama yang saling menguntungkan dan sejajar antara sekolah dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan dan kompetensi terkait dengan pendidikan di sekolah, seperti pemerintah daerah, lembaga pendidikan tinggi, dunia usaha/industri, media massa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan lain-lain.

* Keterbukaan sekolah, yaitu sikap dan perilaku sekolah yang transparan dan informatif dalam menyampaikan informasi tentang visi, misi, tujuan, program, kegiatan, anggaran, prestasi, dan masalah yang dihadapi oleh sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

- Karakteristik MBS yang dapat diterapkan untuk memperbaiki mutu sekolah adalah sebagai berikut³:

* Sekolah memiliki visi dan misi yang jelas dan sesuai dengan tuntutan zaman serta aspirasi masyarakat.

* Sekolah memiliki perencanaan strategis yang komprehensif dan partisipatif yang mencakup analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), penetapan tujuan dan sasaran mutu sekolah, formulasi strategi dan program aksi untuk mencapai mutu sekolah yang diharapkan.

* Sekolah memiliki sistem manajemen mutu yang terintegrasi dan terstandarisasi yang meliputi aspek input (sumber daya manusia, sarana prasarana), proses (kurikulum, pembelajaran), output (hasil belajar), outcome (dampak sosial), serta feedback (evaluasi dan perbaikan berkelanjutan).

* Sekolah memiliki budaya mutu yang kuat dan positif yang tercermin dari komitmen dan tanggung jawab seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada peserta didik dan masyarakat.

* Sekolah memiliki jejaring kerja sama yang luas dan produktif dengan berbagai pihak yang dapat memberikan dukungan moral maupun materiil bagi peningkatan mutu sekolah.