Terjadinya kekerasan terbuka dalam konteks konflik horizontal dapat memperburuk situasi dan memperluas konflik tersebut. Beberapa akibat yang dapat terjadi antara lain:

1. Meningkatnya korban jiwa dan kerusakan fisik: Kekerasan terbuka dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan fisik pada properti dan infrastruktur, serta dapat menimbulkan korban jiwa.
2. Meningkatnya rasa ketidakamanan: Kekerasan terbuka dapat membuat masyarakat merasa tidak aman dan takut, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas.
3. Meningkatnya polarisasi dan pembatasan sosial: Kekerasan terbuka dapat memperkuat pembagian antar kelompok dan menyebabkan polarisasi yang lebih dalam. Hal ini dapat memicu pembatasan sosial antara kelompok-kelompok yang berbeda dan memperparah konflik.
4. Meningkatnya kecurigaan dan ketidakpercayaan antar kelompok: Kekerasan terbuka dapat memperkuat kecurigaan dan ketidakpercayaan antar kelompok, sehingga mempersulit proses dialog dan rekonsiliasi.

Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan terbuka dalam konflik horizontal, seperti dengan meningkatkan pemahaman antar kelompok, mendukung dialog dan rekonsiliasi, serta memperkuat tata kelola yang baik dan partisipasi masyarakat.