Tuanku Imam Bonjol adalah seorang pemimpin perang dari Minangkabau yang memimpin perjuangan melawan penjajahan Belanda di Sumatera Barat pada abad ke-19. Bentuk perlawanannya terdiri dari perang gerilya dan serangan mendadak terhadap pos-pos Belanda di daerah-daerah pedalaman Sumatera Barat.

Tuanku Imam Bonjol juga menggunakan taktik gerilya dengan menghindari pertempuran terbuka dan serangan frontal terhadap pasukan Belanda yang lebih besar dan lebih kuat. Dia memanfaatkan medan pegunungan dan hutan di daerah pedalaman Sumatera Barat untuk bersembunyi dan mempersulit pergerakan pasukan Belanda.

Selain itu, Tuanku Imam Bonjol juga memperkuat perlawanannya dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti Pangeran Diponegoro di Jawa dan Sultan Hasanuddin di Sulawesi.

Meskipun perjuangannya terus menerus dikepung oleh pasukan Belanda selama lebih dari 20 tahun, Tuanku Imam Bonjol tetap gigih mempertahankan kemerdekaan dan martabat rakyat Minangkabau. Bentuk perlawanannya telah menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang melawan penjajahan dan membela hak-hak rakyat di Indonesia