Stratifikasi sosial mengacu pada pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan faktor-faktor seperti status sosial, kekayaan, pendidikan, dan kekuasaan. Stratifikasi sosial dapat mempengaruhi akses seseorang terhadap sumber daya dan kesempatan dalam beberapa cara berikut:

1. Akses terhadap sumber daya ekonomi: Dalam masyarakat yang terstratifikasi, kelompok-kelompok dengan status sosial dan kekayaan yang tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya ekonomi. Mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang membayar lebih tinggi, investasi yang menguntungkan, atau pendapatan pasif seperti dividen atau bunga bank. Sebaliknya, kelompok-kelompok yang lebih rendah dalam hierarki sosial seringkali menghadapi keterbatasan dalam mengakses sumber daya ekonomi yang sama.

2. Akses terhadap pendidikan: Stratifikasi sosial dapat mempengaruhi akses terhadap pendidikan. Kelompok-kelompok yang lebih tinggi dalam hierarki sosial seringkali memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas tinggi, baik itu melalui institusi pendidikan swasta yang mahal atau melalui akses ke sumber daya pendidikan yang lebih baik. Akibatnya, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses dalam dunia kerja atau kehidupan profesional. Sementara itu, kelompok-kelompok yang lebih rendah sering menghadapi hambatan ekonomi atau sosial yang menghalangi akses mereka terhadap pendidikan yang berkualitas.

3. Akses terhadap pelayanan kesehatan: Stratifikasi sosial juga dapat mempengaruhi akses terhadap pelayanan kesehatan. Kelompok-kelompok yang lebih tinggi dalam hierarki sosial sering memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas medis yang berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai. Mereka mungkin lebih mampu membayar asuransi kesehatan yang baik atau mendapatkan perawatan kesehatan yang canggih. Di sisi lain, kelompok-kelompok yang lebih rendah sering kali menghadapi keterbatasan finansial atau geografis yang menghalangi akses mereka terhadap pelayanan kesehatan yang memadai.

4. Akses terhadap kekuasaan politik: Stratifikasi sosial juga mempengaruhi akses seseorang terhadap kekuasaan politik dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Kelompok-kelompok yang lebih tinggi dalam hierarki sosial seringkali memiliki akses yang lebih besar ke posisi kekuasaan politik, seperti menjadi pemimpin politik, pejabat pemerintah, atau anggota kelompok elit. Mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Sebaliknya, kelompok-kelompok yang lebih rendah seringkali memiliki keterbatasan dalam akses mereka terhadap kekuasaan politik dan pengaruh yang mereka miliki terhadap pengambilan keputusan.

Dalam kesimpulannya, stratifikasi sosial memainkan peran penting dalam menentukan akses seseorang terhadap sumber daya dan kesempatan. Kelompok-kelompok yang lebih tinggi dalam hierarki sosial cenderung memiliki akses yang lebih baik, sementara kelompok-kelompok yang lebih rendah menghadapi keterbatasan dalam mengakses sumber daya dan kesempatan yang sama. Fenomena ini menghasilkan ketimpangan sosial yang dapat memperkuat perbedaan dan kesenjangan dalam masyarakat.