Studi kasus Amati kasus berikut ini dan analisislah pembelajaran yang

Berikut ini adalah pertanyaan dari Leaa21q pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Studi kasus Amati kasus berikut ini dan analisislah pembelajaran yang sedang terjadi menggunakan teori belajar yang telah Anda baca di modul ini (Teori Belajar Kognitivistik dan Teori Belajar Sosial). Belajar menurut teori belajar sosial dapat dilakukan dengan mengamati cara orang lain memperoleh pengetahuan, aturan, keterampilan, strategi dan sikap. Sedangkan proses belajar menurut teori belajar kognitivistik adalah upaya untuk mengaitkan pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang sudah dimiliki peserta didik. Perhatikan kasus berikut: “Mahasiswa jurusan tata boga magang dengan koki berpengalaman di sebuah restoran.” Berikut adalah penjelasan yang Anda bahas: Bagaimanakah penerapan teori belajar kognitif pada kasus tersebut? Kaitkan dengan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif! Bagaimanakah penerapan teori belajar sosial pada kasus tersebut? Proses belajar seperti apa yang mungkin dialami oleh mahasiswa tersebut? Bagaimana seharusnya karakteristik pendidik/dosen mahasiswa tersebut dalam memfasilitasi pembelajaran? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dapat mengelaborasi (menambahkan scenario) kasus tersebut dengan mengidentifikasi proses belajar yang sedang berlangsung. Baca kembali mengenai factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, 9 peristiwa belajar menurut Gagne serta prinsip-prinsip teori belajar sosial. Jangan lupa untuk selalu menuliskan sumber referensi.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Dalam kasus mahasiswa jurusan tata boga yang magang dengan koki berpengalaman di sebuah restoran, berikut adalah analisis penerapan teori belajar kognitif dan teori belajar sosial:

Penerapan Teori Belajar Kognitif:

Dalam konteks ini, penerapan teori belajar kognitif dapat terjadi ketika mahasiswa jurusan tata boga mencoba mengaitkan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh selama magang dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki. Mahasiswa akan menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya, seperti teknik memasak, pengetahuan bahan makanan, dan prinsip dasar tata boga, serta mengintegrasikannya dengan pengalaman praktis yang mereka peroleh dari koki berpengalaman.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, seperti kemampuan kognitif, pemrosesan informasi, dan struktur kognitif, juga akan berperan dalam proses belajar ini. Mahasiswa akan menggunakan kemampuan kognitif mereka, seperti pemecahan masalah, pemikiran analitis, dan pemikiran kritis, untuk memahami dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Mereka akan memproses informasi yang diperoleh dari pengalaman magang dengan membandingkannya dengan pengetahuan sebelumnya dan memperluas struktur kognitif mereka dalam domain tata boga.

Penerapan Teori Belajar Sosial:

Dalam kasus ini, penerapan teori belajar sosial terjadi ketika mahasiswa jurusan tata boga mengamati cara kerja dan perilaku koki berpengalaman di restoran tersebut. Mahasiswa dapat mengamati koki dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, strategi, dan sikap terkait dengan tata boga. Mereka dapat mengamati teknik memasak, cara mengelola waktu, interaksi dengan pelanggan, dan praktik-praktik terbaik lainnya yang ditunjukkan oleh koki.

Proses belajar yang mungkin dialami oleh mahasiswa dalam konteks ini adalah observasi, imitasi, dan internalisasi. Mereka akan mengobservasi tindakan dan perilaku koki, kemudian mencoba menirunya dalam praktik mereka sendiri. Melalui imitasi dan latihan yang berulang, mahasiswa akan menginternalisasi keterampilan dan strategi yang diamati dari koki. Mereka akan belajar melalui pengalaman praktis dan melalui pemodelan perilaku yang diperlihatkan oleh koki.

Karakteristik pendidik/dosen yang ideal dalam memfasilitasi pembelajaran adalah sebagai berikut:

  • Mengaktifkan pembelajaran melalui pengalaman langsung: Pendidik/dosen harus menciptakan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengalaman praktis, seperti magang di restoran atau melalui simulasi realistis.
  • Mendukung refleksi dan pemikiran kritis: Pendidik/dosen harus mendorong mahasiswa untuk merefleksikan pengalaman mereka, mempertanyakan, dan menganalisis proses belajar.

Pembahasan:

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian atau pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.

Contoh: seorang siswa sudah mampu menyelesaikan masalahnya dengan temannya, misalnya. jika mereka berselisih ia sudah mampu memecahkan masalahnya tanpa harus melakukan tindak kekerasan. sudah mampu menemukan jalan keluar yang baik dan tidak merugikan orang lain.

Pelajari Lebih lanjut

Pelajari Lebih lanjut tentang Ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar yomemimo.com/tugas/7566605

#BelajarBersamaBrainly#SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mohhan86 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 12 Aug 23